Tuesday, February 19, 2013

Pilihan Hotel Bujet di Phuket Kian Bertambah

AppId is over the quota
Pilihan Hotel Bujet di Phuket Kian Bertambahdok. Tune HotelsTune Hotel Patong di Phuket, Thailand.

KOMPAS.com – Selama ini, jaringan hotel internasional Tune Hotels yang mengelola beberapa hotel bujet di dunia, lebih banyak membuka hotel di kota-kota bisnis. Namun, belakangan Tune Hotels memperluas jaringannya di kota-kota resor seperti pulau resor dan pantai, terutama di Asia Tenggara.

Baru-baru ini, telah dibuka “Tune Hotel Patong” di Pulau Phuket, Thailand. Sebelumnya, telah dibuka pula Tune Hotel di kota-kota resor termasuk Kuta dan Legian di Bali, Pattaya di Thailand, dan Cebu di Filipina.
Grup CEO Tune Hotels, Mark Lankester mengaitkan perkembangan positif ini dengan pertumbuhan pariwisata lintas perbatasan daerah. Perkembangan positif tersebut terjadi karena akses mudah dan terjangkau melalui perjalanan udara melintasi kepulauan dan daratan di Asia Tenggara.
“Beberapa tahun yang lalu banyak orang hanya bermimpi berlibur ke Phuket atau Bali, namun semakin banyaknya penerbangan berbiaya rendah seperti AirAsia telah mengubah sebagian dari mimpi-mimpi tersebut menjadi kenyataan. Yang sebelumnya mewah di masa lalu kini menjadi rutinitas biasa bagi banyak orang. Bahkan kini banyak yang dapat menikmati beberapa kali perjalanan dalam setahun,” kata Mark.
Berdasarkan latar belakang ini, Mark menambahkan bahwa kehadiran Tune Hotels adalah untuk menyediakan pilihan akomodasi yang menawarkan penginapan dengan berkualitas pada harga terjangkau bagi para wisatawan.
“Dengan mendirikan hotel-hotel di pulau-pulau resor yang terkenal, kami memungkinkan lebih banyak orang untuk mengunjungi tempat-tempat ini tanpa biaya yang memberatkan,” tambahnya.
Tune Hotel Patong dengan jumlah kamar 144 dibuka pada tanggal 28 Desember 2012, menyambut Tahun Baru dengan pemesanan yang tinggi dari para tamu. Lokasinya hanya beberapa menit berjalan kaki dari Pantai Patong yang terkenal.

Tune Hotel Patong juga mudah diakses  dari pantai-pantai Phuket lainnya. Serta bisa dijangkau dari pusat-pusat atraksi seperti taman nasional, air terjun, lapangan golf dan fasilitas olah raga air.
“Pembukaan Tune Hotel Patong, yang melengkapi hotel lainnya di Thailand, yaitu Hat Yai, Pattaya dan Bangkok, mencerminkan komitmen kuat kami terhadap industri pariwisata dan perjalanan di wilayah ini. Dengan jumlah penduduk lebih dari 600 juta, Asia Tenggara menyajikan pasar besar bagi kami dan kami sangat berharap dapat menyambut mereka di hotel kami,” kata Mark.
Tune Hotels merintis brand hotel hemat melalui konsep “bayar yang Anda gunakan”. Dengan konsep tersebut, para tamu hanya membayar harga kamar. Sementara pilihan tambahan fasilitas dikenakan biaya, seperti handuk dan perlengkapan mandi, pendingin ruangan (AC), koneksi internet nirkabel dalam kamar, serta TV satelit di beberapa hotel.
Tune Hotels telah melayani lebih dari empat juta tamu sejak pembukaan hotel pertamanya di Kuala Lumpur pada tahun 2007. Kini terdapat total 27 Tune Hotels yaitu 11 di Malaysia, lima di Inggris, empat di Filipina, empat di Thailand, dan tiga di Indonesia. Ahmedabad, India, dan Melbourne (Australia) akan buka di 2013.

Ikuti twitter Kompas Travel di @KompasTravel

Monday, February 18, 2013

Pesan Hotel "Online" Kian Ngetren

AppId is over the quota

JAKARTA, KOMPAS.com - Penggunaan internet berdampak pada banyak hal, termasuk mengubah tren wisatawan dalam memesan kamar hotel. Rajakamar, situs pemesanan kamar hotel via online, mendapatkan kenaikan penjualan kamar via online sebesar 30 persen di tahun 2012, dibanding pada tahun sebelumnya.

Hal tersebut diungkapkan oleh Chanjaya, General Manager Rajakamar, di JCC Jakarta, Jumat (15/2/2013). Menurutnya, hingga awal Januari 2013, penjualan kamar hotel lebih banyak dilakukan via online.

Bahkan, tren pun merambah pada pemesanan kamar hotel via mobile (handphone). Rajakamar yang memiliki aplikasi pada handphone Blackberry dan Android, menurut Chan, setiap bulannya, makin banyak yang mengunduh aplikasi tersebut.

"Pada Desember 2012 jumlah pengunduh aplikasi Rajakamar di BB dan Android tembus angka 60 ribu," ujar Chan.

Hingga saat ini kebanyakan transaksi pemesanan kamar hotel online maupun offline masih didominasi oleh wisatawan yang berasal dari Jakarta untuk destinasi mayoritas ke Bali, Bandung dan Yogyakarta. Sedangkan, untuk tarif hotel yang paling banyak dipesan berkisar Rp 400.000 - Rp 600.000.

Meningkatnya angka pemesanan kamar hotel, juga dipengaruhi oleh makin menjamurnya hotel-hotel yang dibangun. Chan mengungkapkan bahwa pada tahun ini akan dibangun beberapa hotel baru terutama di kawasan Tangerang.

Anak-anak Dilarang Duduk di Kursi Penerbangan Ini

AppId is over the quota

Sunday, February 17, 2013

Pengelolaan Gua Pindul Diperebutkan

AppId is over the quota
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN Wisatawan menikmati wisata susur Goa Pindul di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta, pekan lalu. Wisatawan diajak menyusuri goa sepanjang 350 meter menggunakan ban dan dilengkapi pelampung serta helm keselamatan selama setengah jam. Wisata minat khusus itu mampu memberdayakan perekonomian masyarakat setempat sejak dua tahun terakhir ini.

GUNUNG KIDUL, KOMPAS.com - Pengelolaan obyek wisata minat khusus Gua Pindul di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, diperebutkan beberapa pihak, menyusul jumlah pengunjungnya yang semakin banyak.

Anggota pengurus Panca Wisata Gua Pindul, Tri Gunadi di Gunung Kidul, Jumat (15/2/2013), mengatakan obyek wisata Gua Pindul yang berada di wilayah Kecamatan Karangmojo itu, dikelola tiga sekretariat pengelola, yakni Dewa Bejo, Panca Wisata, dan Wira Wisata yang berlokasi di Dusun Gelaran II.

"Saat ini akan muncul tiga pengelola lagi, yakni Karya Wisata yang dikelola warga Dusun Karangmojo, Taruna Wisata dan satu pengelola yang berlokasi di Dusun Gunungbang," katanya.

Menurut Tri Gunadi, banyaknya pengelola Gua Pindul menyebabkan masyarakat di sekitar obyek wisata itu resah. Dikhawatirkan dengan munculnya pengelola baru akan menyulut konflik sosial antarkelompok masyarakat dan pengelola.

"Adanya pemberitaan yang menyebutkan ada pengelola Gua Pindul  yang dianggap ilegal karena belum memiliki izin menyebabkan keresahan," katanya.

Akibat kekecewaan warga terhadap munculnya sekretariat baru pengelola Gua Pindul beberapa waktu lalu, warga sempat melarang kendaraan pengangkut bahan bangunan masuk ke lokasi pembangungan sekretariat milik Taruna Wisata, yang berada tepat di atas lokasi gua itu.

"Kejadian ini dipicu oleh rencana pembangunan sekretariat Taruna Wisata yang tidak disosialisasikan kepada warga terlebih dahulu," katanya.

Pengelola Taruna Wisata, Edy Purwanto mengatakan pengelolaan Gua Pindul harus sesuai dengan aturan yang berlaku. Taruna Wisata merupakan pengelola yang legal. "Selain itu, kami memiliki izin dari pemilik tanah yang berada di atas Gua Pindul, Atik Damayanti," katanya.

Sebelumnya, Pemkab dan DPRD Gunung Kidul sedang menyiapkan peraturan daerah mengenai obyek wisata, salah satunya mengatur pengelolaan desa wisata.

Berbalas Pantun di Agam

AppId is over the quota
Dok. Kompas TV Tradisi Pasambahan (berbalas pantun) di Kabupaten Agam

DI lereng Gunung Marapi terdapat sebuah pemukiman. Di sana, anak-anak dan pemuda Minangkabau sedang mempelajari tiga buah pelajaran yang telah menjadi tradisi turun-temurun di masyarakat. Kamga, pembawa acara “Explore Indonesia” di Kompas TV, mempelajari sebuah tradisi di Kabupaten Agam.

Sebuah tradisi yang bisa dibilang sangat memiliki korelasi dengan sebuah ungkapan khas Minang yang berbunyi “Adat basandi syara, syara basandi Khitabullah” yang artinya adat selalu bersendikan kepada agama dan agama bersendikan kepada kitab suci Alquran. Tiga pelajaran tersebut nantinya akan menjadi bekal mereka dalam mempelajari jasmani, rohani, dan juga adat di masa mendatang.

Tradisi di Minangkabau bukan hanya melekat dalam adat, namun juga mengakar pada sendi agama. Bekal ilmu rohani pun sudah ditanamkan sejak usia dini. Seperti tercermin pada kegiatan mengaji anak-anak di sebuah taman pendidikan Alquran di Nagari Balai Gurah, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Tidak semua santri di TPA ini berasal dari kampung setempat. Sekitar 10 santri berasal dari luar kota. Mereka anak-anak Minang yang orangtuanya hidup merantau dan sudah tinggal di kota lain dan mengirim anaknya belajar mengaji di kampung leluhur.

Melengkapi bekal rohani, pelajaran untuk bekal jasmani juga tidak dilupakan. Dengan bekal keterampilan bela diri, seseorang akan menjadi kuat secara fisik dan mampu menjaga diri, bermental berani, sportif, dan berjiwa ksatria. Nilai-nilai itulah yang tertanam pada para peserta pencak silat Minang.

Pencak Silat Minang memiliki ciri khas tersendiri yaitu, tidak pernah menyerang, berprinsip mencari kawan bukan musuh, jika diserang bertahan dan menghindar. Tindakan melumpuhkan lawan hanya digunakan sebagai pilihan terakhir.

Bekal terakhir dan juga penting adalah pasambahan. Sebuah tradisi berbentuk kegiatan berbalas pantun.

Seorang laki-laki di Ranah Minang akan memikul tanggung jawab sebagai mamak atau yang dituakan dalam keluarganya. Ia akan bertanggungjawab kepada keponakannya. Sebagai contoh, ketika keponakannya menikah, maka mamak yang akan maju, salah satunya saat melakukan pasambahan.

“Bapak bisa bapak jelaskan Pasambahan itu apa pak?” Kamga bertanya kepada Ismail Tanjung, Pembimbing Pasambahan.

“Pasambahan itu adalah suatu tradisi di daerah Minangkabau ini umumnya, yaitu acara Pasambahan ini terdapatnya di waktu ada keramaian-keramaian, satu contoh di waktu Baralek, Perkawinan atau sekiranya ada yang meninggal di waktu pemakaman, orang umumnya mengadakan Pasambahan,” jelas Ismail Tanjung.

Jadi, lanjutnya, tujuan Pasambahan ini salah satunya untuk suatu masalah itu dengan perundingan. Orang Minang umumnya memutuskan suatu masalah itu dengan cara mufakat.

“Itulah salah satu pengertian dari Pasambahan,” tutur Ismail.

Peserta pasambahan terbagi dua kelompok saling berhadapan yang akan berdialog dan berunding dengan banyak menggunakan bahasa pantun dan dapat berlangsung selama berjam-jam lamanya.

Tradisi Pasambahan menyempurnakan tiga bekal ilmu bagi para pemuda Minang. Budaya Musyawarah untuk mufakat dalam pasambahan menunjukkan kultur demokrasi sudah mengakar pada kehidupan masyarakat Minangkabau sejak lampau. (Kompas TV/ Anjas Prawioko/ Amelia Tagaroi/ Adelia Devita)

Ikuti twitter Kompas Travel di @KompasTravel