Thursday, August 30, 2012

Hutan Mbeliling, Primadona Lain Manggarai Barat

AppId is over the quota
20122108001k13-11-Markus MakurDi sekitar Labuan Bajo, ibukota Kabupaten Manggarai Barat terdapat berbagai destinasi wisata yang unik. Bukan hanya kadal raksasa Komodo di Taman Nasional Komodo, tak jauh dari Labuan Bajo juga terdapat kawasan hutan Mbeliling yang merupakan habitat berbagai burung endemik Flores. Sejumlah wartawan dan wisatawan mengunjungi kawasan hutan itu, Selasa (21/8/2012).

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Kabupaten Manggarai Barat, Flores, NTT tidak hanya punya Taman Nasional Komodo yang sudah menjadi salah satu dari tujuh keajaiban alam dunia sebagai obyek wisata unggulan. Tak jauh dari Labuan Bajo, ibukota Kabupaten Manggarai Barat, terdapat kawasan Hutan Mbeliling, yang merupakan habitat bagi spesies burung endemik Flores. Di hutan Mbeliling itu antara lain terdapat burung khas Flores yang bisa mengeluarkan 77 jenis suara. Warga lokal menyebutnya dengan nama kaka ngkiong.

Selama ini turis, baik mancanegara maupun domestik, cenderung menyukai wisata laut dan jarang menyentuh wisata darat seperti hutan, gunung, danau atau obyek wisata pegunungan lainnya. Padahal obyek wisata darat di Manggarai Barat dan Flores pada umunya tidak kalah dalam menawarkan keindahan serta keunikan.

Kawasan Hutan Mbeliling menjadi salah satu contoh betapa wilayah hutan yang terletak di ketinggian lebih dari 1.300 meter di atas permukaan laut itu menjadi surga bagi para pelancong. Hutan Mbeliling hanya berjarak 25 kilometer dari Labuan Bajo. Kawasan hutan itu terkenal bukan hanya karena merupakan hutan terluas di Flores tetapi juga berdasarkan penelitian BirdLife Internasional, di hutan ini terdapat 29 jenis burung. Empat jenis di antaranya merupakan burung endemik Flores dan tiga di antaranya hanya terdapat di kawasan hutan Mbeliling. Ketiga jenis burung tersebut yakni serindit Flores (Loriculus flosculus), kehicap Flores (Monarcha sacerdotum), dan Gagak Flores (Corvus Floresis).

Kawasan Mbeliling terdiri atas hutan lindung seluas 72,4 kilometer per segi, hutan konservasi 41,8 kilometer per segi, dan hutan produksi terbatas seluas 120 kilometer per segi.

Hasil penelitian juga menunjukan, sejak zaman purba, kawasan Mbeliling menjadi tempat perlindungan biologi dengan banyaknya spesies tumbuhan yang memperlihatkan pola persebaran purba. Di puncak hutan Mbeliling terdapat hutan lumut yang mempesona. Tampak bebatuan diselimuti lumut berwarna hijau yang memukau mata setiap pengunjung.

Hutan Mbeliling kini menjadi salah satu obyek wisata yang mulai digemari orang yang suka akan tantangan. Untuk mencapai puncak tertinggi Gunung Mbeliling, orang bisa melalui sejumlah jalan masuk. Anda bisa masuk melalui Kampung Langgo, Desa Wae Lolos ke arah barat, bisa melalui Kampung Culu tepatnya di Wae Lia, atau melalui jalur Kampung Cecer, Desa Liang Dara, atau melalui Kampung Lamung, Desa Golo Ndaring. Kawasan hutan Mbeliling di kelilingi 27 desa. Jarak antara desa relatif jauh tetapi pada musim kemarau mudah dijangkau.

Kawasan Mbeliling kini mulai ditata agar lebih mudah bagi wisatawan untuk menjangkaunya. Masyarakat di sekitar kawasan dengan semangat mulai membuka dan menata sejumlah ruas jalan setapak menuju ke dan dari puncak Mbeliling. Pada 17 Agustus 2012 lalu, masyarakat yang tinggal di sejumlah kampung di sekitar kaki hutan Mbeliling seperti di Rangat, Roe, Lamung, Culu dan Cecer bergotong royong membuka akses jalan setapak ke kawasan itu.

Warga Kampung Lamung, Agustinus Suhardin menuturkan, kampungnya pada Juni-September saban hari selalu ada turis yang melintas. Mereka turun dari kawasan hutan Mbeliling dan menuju ke air terjun Cunca Rami.

Kadın: Don't Be Rude To Tourists

COMPASS/HENDRIK a. SETYAWAN steam locomotives pulled carriages containing Mak Itam racers and officials participating in the Tour de Singkarak 2012 to start the first stage in Sawahlunto in shallow waters of Lake Singkarak, Solok, West Sumatra, Sunday (3/6/2012). The first stage was held June 4, takes place in Sawahlunto, which travels a distance of 77,6 kilometers.

AROSUKA, KOMPAS.com-Chairman of the Chamber of commerce industry (Kadin) Solok, West Sumatra community that Ben Syafrizal appealed to be hospitable to tourists visiting the tourist locations in the area.

"Never be rude to tourists, because it could damage the image of the region and the community," he said in Arosuka, Solok, West Sumatra, Friday (20/8/2012).

According to him, Solok Regency is a tourist destination because it has a potential tourist attractions like Lake Singkarak Lake, Lake, on the bottom of the Garden, Tea, warm water Baths, and so on.

"Common on holidays, good schools, holiday lebaran, attractions are invaded, surely every visitor visitors who come want to get friendly service from the public," he said.

He said, if in the unlikely event there are tourists who get services such as the indication of unfriendly wild charges (Pungli), the word is not polite, and so would be able to damage the image of tourism in the area.

"We don't want because a handful of people who have this potential tourist will be China," he said.

He also appealed to traders in the tourism object location so as not to raise the price on it in a snap.

"If traders suddenly raise prices on Idul fitri will be damaging the image of their own, so that traders can make visitors antipathy," he said.

According to him, is his habit at the time of price increases at the rate of Idul fitri traders indeed common, but it is precisely this will make visitors cancel purchase.

"Don't expect to get lucky later due to the large image is damaged, and the traders would not want to buy it, the merchant will eventually lose out," he said.

Wednesday, August 29, 2012

Dara Dicolek Chilli mussels to Pineapple

KOMPAS.com –Show "hanging out" ala the Acehnese synonymous with coffee shops and coffee pancung. However, there is another alternative that night-night "nyemil" Oyster stew.

In Lhokseumawe, Aceh, exactly in the way of trade, there are a few vendors selling roadside clam stew. This impromptu stalls only open at night.

Behind the wagon boil scallops already available traders tables and plastic chairs. As in general plastic chairs chairs in Aceh, it is short and has a senderan protrusion into the back. Seeming to force guests to sit with a relaxed completely.

The seller only sold one menu that is poached scallops. Shells used is a type of shellfish dara. Seashells are maintained well so fresh, fishy odor with no exaggeration. Dimasaknya was simple. After mussels, clams and then cleaned dara boiled.

Well, the location of its uniqueness is a shellfish stew sambal that accompany. Usually chili sauce for shellfish stew sambal cocolan fish sauce or sambal is nuts.

Here is the pineapple sambal. There are many sellers scallops poached in a variety of areas in Aceh and are usually presented is chilli pineapple.

Peanuts are crushed mixed with pepper and salt as well as pineapple that has been crushed. It also became a typical, between sweet and fresh pineapple pineapple, complete with water in collaboration with savory and crunchy peanuts.

Let's try the scallops to the maiden dicocol chilli pineapple. Scallops Braised with a bit of salt. The result of the soft texture of the meat and shellfish tend to have plain selilntasan saltiness that smooth.

After dicocol in chili sauce, pineapple flavored shellfish meat is becoming increasingly out of a typical. A sense of sweet, fresh, and the scent of the sea, interspersed with tasteful and kenyalnya meat clams.

If you are not a fan of coffee, chatting fun nights in Lhokseumawe while enjoying the shellfish stew, You ought to try. It's just poached scallops in price seporsi Street trade, Lhokseumawe, passable, namely Rp 20.000.

Home of the original trip to Bali

DOC GETLOSTININDONESIA Village Pengrisingan is the village of Tenganan in Bali known as Bali's real Age. It is located approximately 5 Km North of Candidasa. Tenganan is well known for its culture and customs of the traditional Balinese.

KOMPAS.com — a lot of things to do while on vacation to the tourist island of Bali. One is seen in the original House of Bali, Sukawati Gianyar.

Original Bali tourist House is located in Banjar Punida, Country Rock, Sukawati, Gianyar. In this place there are three units of the original Balinese building still intact. It lies just to the East of Highway Punida, rocks. The area is known for its diverse results of handicrafts and silver.

The hallmark on this building, among others, the gate of the small stone house or land, building roof House made of grass reeds.

Sustainable and beautiful atmosphere obviously feels when being in the yard with an area of about five acres of land. Seems some of the House and some of the bale (home) stay up its authenticity. The original main building looks in between bale bale dauh, daja, bale, and dangin paon (the kitchen).

Wall lining made of pristine land and stay sticky stick. So also on the floor, his position remains tightly between each other. While the page appears to be a medium-sized stones expanses of neatly arranged some overgrown various flowers.

One of the owners is a third-generation resident of the original House of bali is claimed to have always done maintenance efforts and improvements to the original home of the petty Bali remained well preserved.

"In this House I am just more often do the clean-up activities, as well as raising activities. My son was running errands for carving are offered directly to customers and also sculpture craft. I am a regular, not have anything more, "explains the owner of the House, Anak Agung Gede Raka.

Other residents also claimed it was adjoining his house sometimes visited the couple, bride to do activities, pre-wedding photos besides visited by foreign tourists.

"Historically, the House my parents often take place prospective brides," said Ketut Purnianti while bringing art that will diacungkan to tourists. (eja)

Tuesday, August 28, 2012

Libur Lebaran, Berenang Saja di 9 "Waterpark" Ini

IP is over the quota

KOMPAS.com – Di tengah teriknya matahari, mengajak keluarga berenang sambil bermain di taman wisata air atau waterpark bisa menjadi pilihan untuk mengisi libur Lebaran. Ya, wisata di waterpark memang lebih seru jika dilakukan beramai-ramai bersama keluarga besar.

Usai bersilahturahim, bawa keluarga besar Anda ke waterpark terdekat. DI kawasan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) terdapat beberapa pilihan waterpark yang bisa Anda kunjungi.

Harga saat berkunjung ke waterpark di masa libur Lebaran memang biasanya lebih mahal. Namun beberapa waterpark biasanya mengadakan promo sepesial bekerja sama dengan bank-bank tertentu ataupun perusahaan lain seperti hotel dan sebagainya, sehingga pengunjung bisa mendapatkan harga diskon.

Di seputar Jabodetabek kini sudah banyak berdiri waterpark. Umumnya berada di dalam kawasan perumahan. Berikut 9 waterpark yang ada di Jabodetabek.

Waterbom Jakarta, Jakarta Utara.
Taman wisata air dengan luas lebih dari 3 hektare ini berada di Jalan Pantai Indah Barat Nomor 1, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Ada begitu banyak seluncuran air dan aneka wahana menarik di waterpark ini.

Patut dicoba wahana Twizter, seluncuran akan membawa Anda berputaran sepanjang tube berbentuk mangkuk. Setelah berputaran, Anda pun terhisap ke kolam akhir.

Harga tiket untuk libur Lebaran 2012 adalah Rp 200.000 untuk dewasa dan Rp 150.000 untuk anak-anak. Harga tersebut berlaku untuk penggunaan semua fasilitas air, jaket keselamatan, dan asuransi. Selama hari raya, waktu buka adalah pukul 8 pagi sampai 9 malam.

Atlantis Water Adventure, Jakarta Utara. Atlantis berada di dalam kawasan Ancol Taman Impian. Sehingga pengunjung yang ingin masuk ke Atlantis Water Adventure, perlu membeli tiket masuk ke Ancol Taman Impian terlebih dahulu sebesar Rp 15.000 per orang.

Nah, wahana paling menarik tentu saja Kolam Apung. Layaknya berenang di Laut Mati yang berada di Jordania, pengunjung yang tak bisa berenang pun tetap dapat terapung di kolam ini. Kolam dengan kedalaman satu meter dan luas 500 meter persegi itu, disebut-sebut sebagai kolam terapung pertama di Asia Tenggara.

Taman wisata air ini memiliki luas mencapai sekitar 5 hektare. Harga tiket Atlantis Water Adventure sebesar Rp 110.000 per orang. Jam buka di hari libur adalah pukul tujuh pagi sampai tujuh malam.

Snowbay, Jakarta Timur. Nama Snowbay yang melekat bukan tanpa alasan. Konsep waterpark yang satu ini dibuat seolah-olah pengunjung berada di tengah pegunungan bersalju. Snowbay berada di dalam Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Wahana paling menarik adalah tong raksasa berwarna biru-kuning. Pengunjung dengan menaiki ban dibawa turun melalui seluncuran yang berujung di sebuah tong raksasa. Tepat di bagian bawah tong adalah lubang besar yang berakhir di kolam air.

Tiket masuk Snowbay adalah Rp 120.000 untuk dewasa dan Rp 100.000 untuk anak-anak. Jam buka saat libur adalah pukul sembilan pagi sampai enam sore. Sementara itu, tiket masuk TMII adalah Rp 10.000.

Giggle The Fun Factory, Jakarta Selatan. Taman wisata air ini berada di dalam ruangan, alias di sebuah mal. Tepatnya berada di mal fX lifestyle X’nter pada Level 5, Jalan Jendral Sudirman, Pintu Satu Senayan, Jakarta Selatan.  

Di salah satu area taman bermain untuk anak-anak terdapat wahana Water Works. Konsepnya memang waterpark di dalam ruangan. Pihak pengelola mengklaim bahwa Water Works merupakan taman wisata air indoor (dalam ruangan) pertama di Jakarta.

Sesuai konsepnya, taman wisata air ini cocok untuk anak-anak di bawah 10 tahun. Permainan yang bisa dicoba adalah fountain atau air mancur serta mist water atau semburan air yang halus hingga menyerupai asap.

Harga tiket masuk di hari libur Lebaran adalah Rp 95.000 per orang untuk non-member. Jam buka mulai dari pukul 10 pagi sampai pukul 10 malam.

Ocean Park, Tangerang. Ocean Park memiliki luas lebih dari 2 hektar. Selain kolam arus dan kolam dengan seluncuran, kolam ombak di wahana Pacific Wave sangat menarik.

Bayangkan saja, setiap satu jam ditandai dengan bunyi sirene, ombak setinggi 1,5 meter akan datang dan bergerak selama 15 menit.

Sesaat, pengunjung jadi seperti berenang di laut berombak. Wahana lain yang unik air terjun pijat yang berada di Lagoon The Bahama yang memiliki air terjun buatan. Saat air terjun bertumbukan dengan tubuh, tubuh pun terasa seperti sedang dipijat.

Lokasinya berada di kota mandiri Bumi Serpong Damai, Tangerang. Harga tiket Rp 70.000 per orang. Untuk anak dengan tinggi badan di bawah 80 centimeter, maka tidak dikenakan tiket masuk alias gratis. Jam buka untuk libur Lebaran dari jam delapan pagi sampai tujuh malam.

Depok Fantasi Water Park, Depok. Waterpark yang satu ini berada di perumahan Grand Depok City, di Kecamatan Sukmajaya, Depok. Luasnya hanya sekitar 1,4 hektar dan memiliki konsep arsitektur dengan tema cerita 1001 malam.

Jadi, tak heran karakter Aladdin, jin biru, dan Jasmine, muncul di waterpark ini. Ada kolam renang mulai ukuran olimpiade, kolam renang anak, dan kolam renang seluncuran serta permainan.

Wahana yang menarik adalah Estatic Tower berupa seluncuran dengan ketinggian maksimal 9 meter. Di bulan Agustus 2012, harga tiket 50.000 per orang. Jam buka untuk libur Lebaran mulai dari jam delapan pagi sampai tujuh malam.

Columbus Waterpark, Bekasi. Sesuai namanya, Columbus Water Park memberikan pengunjung nuansa penjelajahan Christopher Columbus saat mengarungi samudera untuk mencari benua baru.  

Selain aneka kolam seluncuran, wahana paling menarik tentu saja replika kapal Santa Maria milik Columbus. Selain juga terdapat berbagai wahana lain seperti voli pantai.

Waterpark ini berada di perumahan Mutiara Gading Timur, Jalan Mustika Jaya, Bekasi. Harga tiket masuk untuk libur Lebaran di Columbus Waterpark adalah Rp 40.000 per orang.

Waterboom Lippo Cikarang, Cikarang. Konsep waterpark ini bertemakan taman-taman di Bali. Dengan nuansa arsitektur khas Bali dan pohon yang rindang di waterpark seluas 3,4 hektare. Selain waterpark, pengunjung dapat berkemah maupun menikmati spa.

Di waterpark ini, terdapat kolam arus untuk anak-anak dan dewasa. Pun kolam ativitas untuk usia dewasa dan kolam ceria untuk anak-anak. Selain itu, terdapat fasilitas outbond, paint ball, sampai terapi spa dengan ikan.

Waterboom Lippo Cikarang berada di Jalan Madiun Kavling 115, Lippo Cikarang, Cikarang. Harga tiket masuk seharga Rp 75.000 per orang untuk libur Lebaran kali ini. Jam buka selama libur Lebaran adalah pukul delapan pagi sampai enam sore.

The Jungle Adventure, Bogor. The Jungle Adventure berada di Bogor Nirwana Resort, tepatnya di Jalan Bogor Nirwana Raya Bogor. Selain area air, di waterpark ini juga terdapat taman burung serta wahana rumah hantu.

Wahana air yang ada di tempat ini adalah kolam ombak, kolam arus, dan kolam seluncuran. Sedangkan wahana yang menarik adalah Fountain Futsal yaitu bermain futsal di tengah percikan air mancur. Lalu ada pula Leisure Pool yang cocok untuk pengunjung doyan makan.

Di bagian tengah Leisure Pool disediakan makanan bagi pengunjung. Pengunjung pun bisa menikmati makanan sambil tetap berenang. Harga tiket untuk libur Lebaran adalah Rp 75.000. Jam buka dari pukul 8 pagi sampai 6 sore.

Mengejar Matahari Gili

IP is over the quota
KOMPAS/MYRNA RATNA Menanti matahari tenggelam di Gili Trawangan.

Oleh Myrna Ratna

DI Gili Trawangan timbul dan tenggelam matahari disambut dengan sukacita. Juga ketika gelap datang, dan pantulan keemasan bulan menjadi pemandu langkah.

Jafar, pengemudi asal Lombok yang mengantar jemput dari bandara Praya, Lombok, ke Pelabuhan Bangsal, berkali-kali menepikan mobilnya, membiarkan kami menyerap sesaat pemandangan permai yang terbentang di muka. Jajaran pohon nyiur berbaris rapi mengikuti lengkungan garis pantai, melatari laut biru dengan pasir putihnya.

Perjalanan selama dua jam menuju pelabuhan nyaris tak terasa. Deretan perahu bermotor rapi terparkir di dermaga, dekat jembatan penyeberangan yang dibangun seadanya. Ketiga pulau, Gili Meno, Gili Trawangan, dan Gili Air, terasa dekat dari jangkauan. Namun, butuh waktu 15-20 menit untuk mencapainya, itu pun dengan kapal cepat yang berkecepatan penuh. Laut yang mulai pasang pada sore itu membuat kapal meliuk-liuk menghindari terjangan ombak.

Ah, wajah Gili Trawangan terus berubah. Wisatawan asing dengan kulit terbakar matahari ada di mana-mana. Mereka menjejali pinggiran kolam renang, meja-meja kafe yang menghadap ke laut lepas, dan tentu saja jalanan utama pulau yang sempit dan berpasir. Ada yang memanggul tabung selam, papan selancar, ataupun ramai bersepeda.

Kepadatan wisman sudah hampir menyerupai Kuta, Bali. Namun, ada yang ”terselamatkan” di sini. Tak ada bunyi kendaraan bermotor. Yang ada bunyi ketipak kaki kuda, menarik cidomo, semacam delman. Meskipun kadang bau kotoran tercium, para kusir patuh untuk membuat tampungan di keretanya sehingga jalanan relatif aman dari ”ranjau”.

Yang juga membedakan, di sini tak perlu harap-harap cemas menanti kehadiran dan kepergian matahari. Bola merah raksasa itu datang dan pergi tepat waktu, bersih dari kabut dan saputan awan. Dan beginilah cara para ”komunitas pulau” melepas senja. Beramai-ramai berjalan kaki atau bersepeda ke arah barat (hanya sekitar 15 menit), lalu duduk di tepi pantai, atau memenuhi meja-meja restoran yang bersisian dengan pasir pantai. Ada juga yang menggotong meja dan kursi sendiri. Selama setengah jam berikutnya, semua mata terpusat ke arah garis pantai yang warnanya berubah perlahan.

Pesona itu dimulai dengan matahari yang bulat sempurna berwarna merah menyala. Pancarannya membuat permukaan laut luntur kemerahan dan langit diselimuti rona jingga. Bola raksasa itu perlahan turun, membuat siluet kehitaman kapal-kapal yang melintasinya. Sampai kemudian hilang ditelan garis pantai. Warna laut berubah menjadi hitam kebiruan. Namun, secara perlahan permukaannya menjadi keperakan kembali. Menengadahlah ke langit, bulan bulat penuh telah hadir. Juli adalah masa purnama. Kilau cahaya bulan pun menjadi pemandu jalanan setapak yang tak berpenerangan.

Di berbagai sentra keramaian, malam adalah perayaan dengan musik, dansa, dan kuliner laut. Ikan-ikan segar kemerahan yang baru ditangkap dari laut bergelimpangan di atas tumpukan es. Udang-udang gemuk yang permukaannya bening ditumpuk di dekat kelompok kepiting yang masih menggerak-gerakkan capitnya. Tak perlu banyak bumbu untuk membakar ikan dan udang. Kesegarannya sudah memberikan rasa manis dan gurih alami.

Alunan musik sayup terdengar dari setiap sudut pulau. Terbawa angin laut yang berembus lembut. Malam terasa panjang.

Ke timur

Ritual mengejar matahari berulang di pagi hari. Kali ini ke arah timur. Warga pulau sudah membuka mata ketika subuh masih membayang. Kapal-kapal nelayan membuang sauh di tengah laut, menjaring ikan untuk dijual ke pulau.

Bagi wisatawan dari negeri empat musim, terik matahari tak ubahnya magnet. Ketika penduduk lokal berjalan melipir di antara keteduhan bayang-bayang pohon, sosok-sosok berkulit pucat itu justru berjejal di area yang paling banyak diterpa panas.

Pantai dan laut menjadi pusat aktivitas sepanjang pagi dan siang. Diving dan snorkeling merupakan pilihan paling populer. Tarif paket snorkeling selama lima jam, termasuk dengan menyewa perahu dan peralatan, sekitar Rp 700.000. Demikian juga dengan spa dan pijat tradisional. Mulai dari kelas ratusan ribu per jam di hotel berbintang sampai kelas lima puluh ribu di kios-kios pinggir jalan laris manis.

Bersepeda mengelilingi pulau juga tak kalah menantang. Waktu yang paling nyaman untuk mengeksplorasi pulau seluas 338 hektar itu adalah menjelang sore hari, dimulai dari ujung timur dan beristirahat di ujung barat sambil menanti matahari tenggelam.

Beranda belakang pulau ini juga menyimpan pesonanya. Hotel-hotel mungil yang menghadap ke laut lepas tumbuh di sana-sini. Demikian juga vila-vila pribadi dengan taman hijaunya, dan tentu saja kafe dan restoran. Jarak dari satu bangunan ke bangunan lain masih dipisahkan lanskap alam. Menyisakan ketenangan dan ”rasa” alami.

Meski demikian, hampir separuh jalan setapak berpasir tebal. Apa boleh buat, sepeda pun terpaksa dituntun. Berhentilah sejenak untuk menikmati keindahan di sekeliling dengan lebih kusuk, lepas dari ingar- bingar kerumunan. Di sini debur ombak yang pecah membentur karang terdengar lebih garang. Juga cericit kawanan burung yang terbang melintas menyisakan siulan panjang.

Sejumlah anak pulau bergerombol di bibir pantai mencari kerang. Satu per satu perolehan dimasukkan ke kantong plastik. Langkah mereka lincah meniti pasir pantai yang berbatu dan menghilang di balik bukit.

Seiring dengan pesatnya perkembangan pariwisata di pulau ini—ketika resor, hotel, dan restoran berebut menjejali lahan pinggir pantai—permukiman penduduk semakin tergusur ke arah bukit. Pertumbuhan tak selalu berjalan paralel dengan kesejahteraan warga lokal. Kaum yang tercecer ini kemudian menjadi ”tamu” di tanah kelahirannya.

Malam itu, kami bertemu dengan Siti, gadis cilik berusia 13 tahun yang terkantuk-kantuk menjaga toko kelontong sendirian. Jam sudah menunjukkan pukul 23.00. Tidak seperti anak sebayanya yang mungkin sudah terlelap seusai mengerjakan PR, Siti masih harus bekerja.

”Setiap hari saya bekerja dari jam 09.00 sampai jam 12 malam (pukul 24.00). Setelah itu, saya membersihkan toko, baru pulang. Besok pagi ke sini lagi,” kata Siti yang bekerja dari Senin sampai Minggu, tanpa libur, dengan gaji Rp 1 juta per bulan.

Siti sedang semangat-semangatnya menjadi murid SMP ketika dipaksa orangtuanya untuk berhenti sekolah dan bekerja, membantu ekonomi keluarga. ”Saya sih pinginnya sekolah, tetapi tidak boleh, mesti kerja,” katanya.

Ya, wajah Trawangan terus berubah. Terus berubah….

Indonesian Idol dan Shaun The Sheep Ramaikan Ancol

IP is over the quota
KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Pengunjung menikmati wahana Jeram Niagara di Dunia Fantasi, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta.

JAKARTA, KOMPAS.com - Memeriahkan liburan Lebaran 2012, Taman Impian Jaya Ancol menyiapkan serangkaian program acara hiburan menarik dan wahana terbaru untuk para pengunjung. Artis-artis Indonesian Idol hingga tokoh dalam animasi Shaun The Sheep akan meramaikan taman wisata ini.

"Kami selalu berupaya meningkatkan kepuasan bagi pengunjung Ancol Taman Impian dengan menghadirkan sarana hiburan yang inovatif dan edukatif sekaligus menyenangkan," kata Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJA) Budi Karya Sumadi (20/8/2012).

Para penyanyi finalis Indonesian Idol 2012, seperti Regina, Sean, Dion, Febri, Ivan, dan Belinda akan tampil menghibur pengunjung Dunia Fantasi setiap hari secara bergiliran mulai 17 Agustus hingga 2 September 2012. Dufan juga menghadirkan tokoh animasi 3D Shaun The Sheep serta mempertontonkan kemahiran para anggota Moto Stunts International (MSI) dari Inggris dalam memainkan ATV Rollover/Jeep Rollover. Tim basket dari Slovenia juga akan beraksi memperlihatkan gerakan-gerakan slam dunk di wahana tersebut.

Sementara itu, di Ocean Dream Samudera, akan hadir pertunjukan bawah air bertajuk "Under The Sea Musical Dance" di Underwater Theatre ODS. Pengunjung bisa menikmati sajian teatrikal bawah laut yang menampilkan putri duyung dan lumba-lumba dengan dukungan special effect menarik berdurasi 15 menit. Ada pula pemutaran film terbaru Theater 4D berjudul "Castle Secret" yang mengisahkan petualangan 5 binatang yang bersahabat dalam memecahkan sebuah misteri.

Boyband dan girlband juga turut mengisi pekan liburan di Atlantis Water Adventure. Mulai 26 Agustus hingga 02 September 2012, Atlantis mendatangkan boyband dan girlband yang akan tampil setiap akhir pekan. Blink, misalnya, akan tampil pada 26 Agustus dan 2 September, sementara Coboy Jr berkesempatan tampil pada 31 Agustus, dan Supergirlies pada 1 September 2012.

"Kami berharap, program hiburan yang kami sajikan ini dapat memberi kesan yang tidak terlupakan bagi pengunjung dalam suasana fitri di Ancol Taman Impian bersama keluarga, kerabat, serta handai taulan,“ kata Budi.

Pada pekan liburan Lebaran mulai H-1 hingga H+14, Ancol menargetkan kunjungan 1,1 juta sampai 1,5 juta orang atau sekitar 70.000-110.000 orang per harinya. Puncak kehadiran pengunjung pada pekan liburan Lebaran di Ancol terjadi antara H+2 dan H+4 setelah Lebaran.

Monday, August 27, 2012

Borobudur Gelar Pentas Kesenian Pada Libur Lebaran

IP is over the quota
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA Wisatawan bersiap berfoto bersama saat berkunjung ke Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu (28/11/2010).

MAGELANG, KOMPAS.com - Taman Wisata Candi Borobudur ((TWCB) menggelar pentas kesenian pada libur Lebaran 2012 untuk memberikan hiburan kepada pengunjung.

Kepala Unit TWCB, Bambang Irianto, di Magelang, Senin (20/8/2012), mengatakan pada  libur Lebaran 21-26 Agustus 2012 TWCB akan menyajikan sejumlah kesenian tradisional di Museum Borobudur.

Sejumlah kesenian tersebut, antara lain tari tradisional, coke’an, gambyeng, pertunjukan sulap, orkes keroncong, dan pagelaran wayang kulit.

Selain itu, katanya, TWCB juga bekerja sama dengan pihak ketiga untuk memberikan fasilitas atraksi tambahan seperti kuda tunggang, andong wisata, dan sepeda wisata.

"Seluruh sajian hiburan dan fasilitas atraksi tambahan tersebut diharapkan dapat menambah lama kunjungan wisatawan di Candi Borobudur dan kawasan sekitar.

Ia mengatakan, semakin lama pengunjung di Borobudur diharapkan berdampak positif bagi pedagang kaki lima dan UKM yang berada di Borobudur.

"Kami berharap, semakin lama pengunjung berada di Borobudur maka mereka akan membelanjakan uangnya kepada pedagang di sekitar Borobudur," katanya.

Ia mengatakan, selama libur Lebaran manajemen TWCB tidak menaikkan harga tiket masuk Candi Borobudur, baik untuk wisatawan nusantara (wisnus) maupun wisatawan mancanegara.

Tiket yang berlaku pada libur Lebaran 2012, katanya, sama dengan hari biasa, yakni Rp 30.000 untuk wisnus dewasa dan Rp 12.500 untuk wisnus anak. Sedangkan untuk wisman dewasa 20 dolar AS dan wisman anak 10 dolar AS.  

Lebaran holiday with a stay at the star Hotel

KOMPAS.com – In big cities such as Jakarta, the streets looked deserted hight. The hotels usually crowded became deserted. Yes, cities such as Jakarta is usually visited by tourists MICE (meeting, incentive, convention, event) or business travelers.

While in the past such as Idul Fitri holiday at the moment, most of the residents of Jakarta and surrounding areas choose to return to their homes. The offices were off and soon the business travelers "avoiding" the city of Jakarta.

Okupansi hotel-hotels in Jakarta had been ascertained. 5-star hotels also offer package stay for vying holiday Lebaran. Typically, this package is trying to hook the tourists from outside Jakarta are opting to avoid destinations-favorite tourist destinations but also the bustling holiday season time travelers.

Not only that, promo stay with special price each year also attract people Jakarta who choose not to return. However, want to feel the atmosphere of a holiday moment with a stay at the hotel. Many are also due to household assistants go.

Well, if you want to try to spend the holiday with a stay at four-and five-star hotels in Jakarta, in a week's time. In order to get a different atmosphere, select a stay at the hotel furthest away from your home. Here are some of them.

Sari Pan Pacific Hotel.Stay package offered this hotel already included a variety of free amenities, such as facilities, shuttle bus to bring guests back home and go to the Plaza Indonesia, full breakfast, sweepstakes giveaway, and shopping vouchers at Plaza Indonesia Rp 200,000.

The package is valid for stays for a minimum of two nights or two rooms at a price of 95 US dollars (+ +) per room per night. In addition, these packages can be enjoyed up to August 31, 2012.

Grande Kemang Hotel.The Hotel offers a stay package starting from $ 760,000 (nett) per night for the room type Deluxe Room and $ 850.000 (nett) per night for the Grand Deluxe Room type.

These prices include breakfast for two people, as well as a discount of 20 per cent for eating and drinking in the restaurant Sperta. Package valid until August 24, 2012.

Le Meridien Jakarta Hotel.The Hotel offers additional facilities in holiday Lebaran package stay current, i.e. free laundry. Free laundry is not for one or two pieces of clothing, but for as much as one full bag per day.

This package is perfect for families who left the household Assistant by diesel. In addition, of course, included in the package is the breakfast. Package price starting from USD $ 999.000 (++) per night for the room type Superior. Package valid until 26 August 2012.

Hotel Indonesia Kempinski.Stay for holiday Lebaran package offered by this hotel include the care of the body, i.e. KempinskiSPA for 60-minute massage for two.

The package also includes breakfast, WiFi connection during the stay, as well as the hours of check-in faster i.e. 11.00 p.m. and check-out is longer which is at 14: 00. Package price starts from IDR 2.299.000 (nett) and valid until August 27, 2012.

Aryaduta Jakarta.Aryaduta Hotel Jakarta is located on Jalan Prapatan offers promo ' stay two nights only pay for one night ". Package includes room and breakfast for two people and, of course, free access to fitness center and swimming pool.

In addition, guests also get a 20 percent discount for food in all the restaurants and mail service between the rooms, 20 percent discount for spa, as well as check-out can be up to 4 hours in the afternoon without being charged extra.

Price on offer ranging from Rp 880.000 (++) for Superior and Rp 1.080.000 (++) for Deluxe rooms. Package valid until the 25th of August 2012.
Grand Hyatt Jakarta.The Hotel offers a stay during holiday Lebaran package with a long validity period, namely until 1 September 2012.

Uniquely, a special stay at Idul Fitri period or date of 17-21 August 2012, guests will also get a ticket to Spin City Bowling, Miniapolis, Hocus Focus, and a choice between the Amazing World or a ticket to watch the Premiere XXI.

Package price offered is Usd 1.988.000 per room per night for a Grand Room. In this package includes breakfast for two adults and two children under the age of 12 years.

Santika Premiere Jakarta.Holiday Lebaran package stay at four-star hotel has to offer is priced at USD $ 675,000 per room per night for the room type Deluxe. In the package are including breakfast and free internet connection via WiFi.

Of course also includes the free use of health club and swimming pool. The package is valid until 31 August 2012.

Mercure Convention Center Ancol.In the package stay, guests get breakfast for two people at the restaurant Sunda Kelapa, access to swimming in the pool with panoramic view of the sea, as well as the use of the fitness center is free of charge.

The price offered for the Superior Room is priced at Usd 1.306.000 (nett) per night and Deluxe Twin Tower at IDR 1.384.000 (nett) per night. Package valid until 22 August 2012.

Four Seasons Hotel Jakarta.Holiday Lebaran package stay while at this hotel include pay two nights package stay for three nights stay at the Four Seasons.

Price on offer ranging from Rp 1.650.000 per night per room. In the package are including breakfast. Package valid until September 1, 2012.

The Shangri-la Hotel.Package stay hight of Shangri-La aimed at families. In the package are including breakfast at the restaurant for Satoo two adults and two children under six years of age.

In addition, guests also get a 15 percent discount for restaurants-restaurant in Shangri-La Jakarta, 20 percent discount for Health Club and Spa, free WiFi in the rooms, as well as shuttle buses on weekends free to Grand Indonesia and Plaza Indonesia.

Guests get an upgrade to a one bedroom Suite, guest room if booked two rooms on the same day. In addition, children aged under 12 years sharing room with their parents will get a free extra bed facility (extra mattress).

The small can also enjoy recreational activities inside the hotel for free. This package is available starting from price of Rp 1.250.000 (++) for Deluxe rooms types and valid until August 26, 2012.

JW Marriott Hotel Jakarta.The Hotel offers a free night stay package in the third, when guests stay two nights in a row. The package includes breakfast for two.

Of course guests get free use of facilities as well as a swimming pool and fitness facilities. There are diverse depending on the type of the room package. Room types such as Business Rooms were priced Rp 1.888.000 (++) per room per night.

With these prices, guests also get a one-time 30-minute massage and laundry for 4 pieces of clothing per day. This package is offered until the 25th of August 2012.

Le Grandeur Mangga Dua.This four-star Hotel offers packages stay with price Rp 975.000 (nett) per night for the room type Superior. The package includes breakfast for two.

Guests can also make use of swimming pool, fitness centre and Kidzone i.e. are playing for children. The Hotel has direct access to the shopping centre Mangga Dua.

The Ritz-Carlton, Jakarta.Hotel is located in the Mega Kuningan offers holiday Lebaran package stay while focusing on children's activity. In these packages, children are invited to conduct gaming on Kids Zone.

A wide array of programs that are provided for guests to the ancient edutainment for children. For example, cooking classes, cooking, movies, hand made crafts, learning to paint, various Board games, and more.

In addition, the minor will also be entertained by acrobats, clowns, attractions and magician balloon. The package on offer ranging from Rp 2.250.000 includes breakfast and pack the Kids Zone for children. Package valid until August 26, 2012.

Sunday, August 26, 2012

TMII Belum Ramai Pengunjung

IP is over the quota
KOMPAS IMAGES/BANAR FIL ARDHI Kereta gantung masih menjadi wahana favorit wisatawan yang mengisi liburannya di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Kamis (29/12/2011).

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengunjung Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Minggu (19/8/2012), pada pertama perayaan Lebaran belum ramai bila dibandingkan dengan hari-hari biasa.

"Dari tahun ke tahun, Lebaran hari pertama memang tidak terlalu ramai pengunjung. Warga masyarakat cenderung memilih untuk bersilaturahmi dengan tetangga, dan keluarga terdekat. Namun, pada hari pertama setelah Lebaran (H+1) hingga H+3, biasanya pengunjung TMII akan ramai," ujar Asisten Manajer Litbang TMII, Gunawan di Jakarta, Minggu (19/8/2012).

Kalaupun ada peningkatan pada harui pertama, lanjut dia, akan terjadi menjelang sore hari sekitar pukul 16.00 WIB. Diperkirakan, untuk hari ini (Minggu) total pengunjung akan mencapai 45 ribuan.

"Jumlah pengunjung H+1 tentu akan meningkat hingga 10 persen. Hal itu juga didorong dari Pemerintah yang menetapkan cuti bersama," ucapnya.

Untuk meningkatkan pengamanan dan kenyamanan pengunjung, pengelola TMII menambah personel sekuriti dan menggandeng aparat dari Polri, TNI dan Pemuda Karang Taruna dari empat kelurahan, yakni Kelurahan Bambu Apus, Ceger, Lubang Buaya, dan Pinang Ranti.

"Total keamanan TMII berjumlah 290 personel. Pengelola juga melibatkan sejumlah Karang Taruna dari kelurahan sekitar, hal itu merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan. Target kami ’zero crime’ atau tidak ada kejahatan. Dan kami bersyukur sampai sejauh ini tidak ada kejadian yang mengganggu keamanan pengunjung," ujar Gunawan.

Berdasarkan pantauan Antara, kawasan wisata TMII didatangi sejumlah keluarga yang ingin menghabiskan waktu senggang libur hari raya. Pengunjung keluarga itu hanya berkumpul, jalan santai dan bercengkerama di kawasan TMII.

Di sejumlah fasilitas hiburan seperti kereta api mini, kereta gantung, aeromovel Indonesia (jenis sarana transportasi menggunakan tenaga angin yang berjalan di sebuah lintasan biasa disebut monorail) sampai siang juga tidak terlihat antrean panjang.

Seorang pengunjung, Jakfar (36) mengemukakan membawa keluarga untuk berekreasi ke TMII dikarenakan tidak mudik seperti tahun sebelumnya. Dirinya beserta istri dan anak semata wayangnya mengunjungi TMII untuk menghabiskan waktu libur.

"Lagi pula, di sini ada anjungan Jawa Tengah, jadi bisa juga dijadikan obat rindu kampung halaman," ucap Jakfar seraya memberi makan anaknya yang tengah berlari-larian.

Pihak TMII memasang tarif masuk naik Rp1.000 dibanding hari normal menjadi Rp10.000 per orang kecuali wisatawan yang berumur di bawah tiga tahun. Bagi wisatawan yang menggunakan sepeda dikenai biaya Rp1.000, motor Rp6.000, mobil Rp10.000, sedangkan yang menggunakan bus atau truk dikenai biaya sebesar Rp15.000 per kendaraan.

PHRI: Jangan "Jual" Bali Terlalu Murah

IP is over the quota
KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Wisatawan mancanegara menikmati keindahan Pantai Dreamland, Desa Pecatu, Kabupaten Badung, Bali, Senin(30/8/2010).

BADUNG, KOMPAS.com — Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung Gusti Ngurah Rai Surya Wijaya mengharapkan para pelaku pariwisata jangan "menjual" akomodasi wisata di Bali terlalu murah.

Surya Wijaya di Badung, Minggu (19/8/2012), menilai, di tengah persaingan semakin ketat, justru sering terjadi perang harga tarif kamar hotel.

"Jika ada perang tarif terus-menerus, maka bisnis hotel tidak akan bertahan lama," ujarnya.

Menurutnya, kalau masih baru tidak masalah untuk melakukan promosi. Tetapi, lanjutnya, untuk jangka panjang, maka nilai kembalinya investasi (return of investment/ROI) sangat sulit dan tidak akan bagus karena merusak harga di pasaran.

Ia menyampaikan, untuk hotel baru, masa promosi hanya boleh dilakukan antara enam bulan sampai satu tahun saja. Jika berkelanjutan, maka akan terjadi perang harga.

"Jangan menjual Bali dengan harga yang sangat murah, tetapi bagaimana meningkatkan kualitas dan pelayanan sehingga tamu tidak melihat pada harga saja, melainkan pelayanan yang baik," katanya.

Sementara itu, berdasarkan data dari Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, hingga Juni 2012 jumlah kamar di kabupaten Badung, dengan rincian jumlah hotel berbintang 98 unit dengan 16.360 kamar, hotel melati 642 unit dengan 19.248 kamar, pondok wisata 647 unit dengan 2.870 kamar, dan kondotel 18 unit dengan 2.328 kamar.

Dengan adanya penambahan sejumlah kamar, lanjut dia, pada Juli hingga Agustus 2012, jumlah kunjungan wisatawan ke Bali diprediksi tidak meningkat tajam.

"Penyebab lainnya karena ada krisis ekonomi Eropa sehingga diharapkan harus ada kebijakan terhadap pengelolaan hotel yang lebih baik," ujar Surya Wijaya.

Bertualang Bersama Gajah

IP is over the quota
KOMPAS/ANTONY LEE Pengunjung Taman Safari Indonesia (TSI) menunggang gajah menerobos trek hutan dalam kegiatan Jumbo Jungle Elephant Adventure yang diluncurkan pihak TSI, Rabu (15/8/2012), dalam rangka menyambut Kemerdekaan yang ke-67 RI, sekaligus libur Lebaran. Selain menyajikan pemandangan alam yang indah dan alami, kegiatan ini diharapkan juga memberikan pengalaman dan meningkatkan kepedulian masyarakat pada perlindungan gajah serta cinta lingkungan.

Oleh Antony Lee

DELAPAN gajah berjalan dalam satu barisan panjang, melintasi trek berbukit di kawasan hutan Taman Safari Indonesia di Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/8/2012) siang.

Di atas punggung tiap gajah terlihat beberapa pengunjung yang sibuk melempar pandangan ke segala arah, menikmati lanskap Gunung Gede. Tubuh para penumpang gajah yang ditemani seorang mahut atau pelatih gajah itu berayun mengikuti langkah kaki gajah.

Terkadang berayun ke kiri, ke kanan, kadang merosot ke belakang tatkala sang gajah menapaki tanjakan. Langkah gajah-gajah itu begitu perlahan, memberi kesempatan bagi penumpang untuk menikmati pemandangan dengan lebih santai.

Apalagi di sepanjang jalur itu selain melihat pohon menjulang tinggi, juga ada beberapa hewan liar koleksi Taman Safari Indonesia (TSI). Seperti beruang siberia, orangutan, harimau, dan macan putih. Kadang-kadang, pengunjung yang menunggangi gajah itu tertawa melihat tingkah gajah yang ”iseng” kerap berhenti mendadak, menyantap rumput.

”Asyik seru sekali. Bisa bertualang sama gajah. Cuma setelah selesai, kaki jadi gemetaran. Ha-ha-ha,” tutur Winda (22), salah seorang pengunjung yang ikut menunggangi gajah.

Siang itu, manajemen TSI di Cisarua meluncurkan paket wisata khusus untuk menyambut HUT Ke-67 Kemerdekaan RI, sekaligus menyambut libur hari raya Lebaran.

Para pengunjung TSI bisa menikmati perjalanan yang dinamai ”Jumbo Jungle Elephant Adventure” dengan membayar Rp 350.000 per orang. Mereka akan menikmati sensasi menunggangi gajah selama lebih kurang 30 menit.

Atraksi wisata ini ingin mengembangkan imajinasi pengunjung, seolah merasakan ”kemewahan” para maharaja di India dan Sumatera yang di masa lalu kerap berburu satwa liar dengan menunggang gajah. Namun, kali ini yang diburu bukan satwa, melainkan pemandangan alam.

Apalagi posisi TSI di Cisarua strategis, berada di lahan seluas 165 hektar di Gunung Gede. Kawasan TSI juga bisa ditempuh sekitar tiga jam perjalanan dari Jakarta, dalam kondisi normal.

”Ini momentum luar biasa. Kami menyiapkan paket yang belum pernah ada sebelumnya. Kami mengajak pengunjung naik gajah, lalu bertualang masuk hutan,” tutur Direktur TSI Jansen Manansang di Cisarua.

Menurut Jansen, pada titik finis, selain menikmati pemandangan yang jarang bisa disaksikan pengunjung Kawasan Wisata Puncak, peserta paket ini juga bisa bercengkerama dengan para pelatih gajah. Para pengunjung bisa bertanya seputar seluk beluk dan kehidupan gajah. Setelah melepas lelah, mereka akan melanjutkan perjalanan dengan menggunakan bus.

Dijamin aman

Jansen optimistis paket petualangan dengan gajah yang baru pertama kali diluncurkan ini bisa menarik minat pengunjung pada musim liburan. Namun, karena jumlah gajah yang dilibatkan hanya 14 ekor, pengunjung sangat dibatasi. Setiap gajah hanya ditumpangi seorang pengunjung. Selain itu, pengunjung juga dibatasi dari sisi tinggi badan. Hal ini dilakukan untuk menghindari kecelakaan bagi para penunggang.

”Kami sudah berbulan-bulan sebelumnya menjajal trek ini dan kami meyakini aman. Selain itu, kami juga sudah menyiapkan rute-rute evakuasi jika terjadi hal yang tidak diinginkan,” tuturnya.

Sebelumnya, TSI di Cisarua juga sudah meluncurkan paket menunggang gajah, tetapi tidak melintasi hutan. Menurut Kepala Bagian Humas TSI di Cisarua Yulius H Suprihardo, paket menunggangi gajah yang biasa ditawarkan kepada pengunjung hanya menggunakan rute jalan beraspal dengan waktu tempuh sekitar 20 menit dan tarif sebesar Rp 250.000.

”Jadi dengan adanya atraksi baru ini tersedia dua pilihan. Mereka yang ingin bertualang bisa memilih rute hutan, sedangkan bagi pengunjung yang hanya ingin bersantai bisa dengan rute aspal itu. Tinggal pilih saja,” tuturnya.

Para pengunjung kini ting- gal menentukan pilihannya, mau tantangan, menguji adrenalin, dan pengalaman yang atraktif, susuri reli gajah. Akan tetapi, apabila sekadar menikmati indahnya alam di jalan yang santai, ya bisa yang menyusuri aspal.

Saturday, August 25, 2012

Okupansi Hotel in Jabar Decreased

BANDUNG, KOMPAS.com-Room occupancy rate or okupansi hotel in West Java during the Lebaran holidays 2012 decreased about ten per cent compared to holiday Lebaran 2011.

Chairman of the Association of hotels and restaurants (PHRI) Indonesia (Jawa Barat) Herman Muchtar in Bandung, Monday (8/8/2012), said the decline in okupansi is caused by the growth of the hotel rooms is higher than the growth of tourists.

"Idul Fitri this year like never before, there is a decrease in Idul Fitri on Idul Fitri this year due to the growing number of rooms so hotels," he said.

According to Herman, usually in the holiday Lebaran okupansi hotel can reach 90 percent to 100 percent. However, the current level of occupancy hotel rooms just to be in the range of 80 per cent.

The owners of the hotel, said Herman, initially targeting the room occupancy rates reach 90 percent on August 17, 2012 to August 26, 2012.

"When the special packages persists, but okupansi does not match the expected," he said.

Herman said the growth of hotel rooms in West Java's current reach 16 thousand rooms per year with the rampant growth of new hotels are mainly in the area of Bandung.

Meanwhile, on the second day of Idul Fitri Factory Outlet in Bandung that remain open in the Streets and roads of Riau looks Juanda was filled with tourists who come mostly from Jakarta.

A similar atmosphere also looks at the Trade Center across the Street clothes jeans Cihampelas.

Tur ke Masjid-masjid Kuno di Indonesia

AppId is over the quota
Kompas.com/Ni Luh Made Pertiwi F. "Masjid-masjid Kuno di Indonesia" karya Asti Kleinsteuber.

JAKARTA, KOMPAS.com - Masjid-masjid tua di Indonesia mencerminkan akulturasi berbagai budaya. Hal tersebut terlihat dari arsitektur masjid yang kena pengaruh arsitektur Hindu sampai nuansa kelenteng.

"Masjid-masjid apalagi di hari Lebaran, akan ramai dikunjungi. Ini bisa memajukan pariwisata. Masjid-masjid bukan berarti hanya bisa dikunjungi oleh orang Islam, seperti masjid di Eropa banyak dikunjungi non-Muslim," ungkap Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar saat memperkenalkan buku "Masjid-masjid Kuno di Indonesia" karya Asti Kleinsteuber di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Rabu (15/8/2012) lalu.

Asal saja, kata Sapta, pelancong yang berkunjung ke masjid mengikuti aturan-aturan tertentu seperti tidak masuk saat waktu bersembahyang, menggunakan baju yang pantas, dan tak beralaskan kaki. Ia menuturkan pihaknya akan membuat paket tur masjid-masjid tua.

Sementara itu, Asti Kleinsteuber sebagai penyusun buku "Masjid-masjid Kuno di Indonesia" yang diterbitkan dalam dua bahasa (Indonesia dan Inggris), menuturkan lewat buku tersebut ia ingin menampilkan representasi Islam di Indonesia ke mata dunia. Bahwa, lanjutnya, Islam di Indonesia berbeda dengan Islam di Timur Tengah.

"Ketika saya di luar negeri, orang asing bertanya pada saya, dipikir perkembangan Islam di Indonesia sama dengan di Middle East (Timur Tengah). Banyak yang tidak tahu bahwa kita berbeda. Kita punya sejarah yang amat panjang, kita ingin tampilkan dari segi heritage (warisan) dan budaya," kata Asti.

Dalam buku tersebut, Asti menampilkan 71 masjid tua dari berbagai daerah di Indonesia. Ia mengungkapkan masjid-masjid di pelosok sangat berbeda dengan bangunan masjid yang ada di kota-kota besar.

"Dalam perjalanan ini kami baru sadar bahwa Indonesia begitu beautiful (indah), banyak yang berbeda dari yang kita lihat di televisi yang penuh kerusuhan. Saat masuk ke lingkungan masjid, muncul perasaan aman dan nyaman," tutur Asti.

Ia mengungkapkan bukan saja bangunan masjid kuno yang menarik, namun juga tradisi yang dilakukan masyarakat setempat yang juga unik. Dari segi bangunan, lanjut Asti, masjid di Indonesia terpengaruh pada bangunan Jawa dan juga arsitektur China.

Buku "Masjid-masjid Kuno di Indonesia" merupakan buku ketiga dari Asti. Sebelumnya, ia telah menerbitkan buku mengenai "Istana-istana Kepresidenan di Indonesia" dan "Kelenteng-Kelenteng Kuno di Indonesia".

Friday, August 24, 2012

Yuk Liburan Sambil Mengenal Satwa

AppId is over the quota
KOMPAS/IWAN SETIYAWAN Pengunjung anak-anak berinteraksi dengan rusa koleksi Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Minggu (8/5/2011). Berlibur di kebun binatang selain untuk berekreasi juga dapat mengajarkan anak-anak berinteraksi dan belajar dunia satwa.

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak perlu bingung menghabiskan waktu liburan kemana, karena Jakarta pun menyediakan tempat-tempat liburan menarik, salah satunya Taman Margasatwa Ragunan (TMR) di Jakarta Selatan. TMR sebagai kawasan konservasi hewan, menjadikan liburan tak hanya bersenang-senang, namun juga sebagai sarana edukasi mencintai satwa.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu dalam kunjungannya ke TMR, Rabu (15/8/2012), mengatakan bahwa merupakan salah satu hal yang positif dengan adanya TMR ini sebagai kawasan konservasi hewan. Selain itu, dengan banyaknya pohon-pohon, menjadikan TMR sebagai jantung kota dan ruang terbuka hijau.

Selain itu, lanjutnya Mari, tampilan informasi di TMR telah dibuat semenarik mungkin untuk membuat pengunjung penasaran dan akhirnya membaca.

"Karena wisata ini sebagian besar sasarannya adalah anak-anak, saya lihat informasi yang ada cukup menarik bagi anak, dengan gambar-gambar dan patung-patung yang lucu," ungkapnya.

Salah satu satwa yang bisa kita lihat yaitu Kimbo. Kimbo ialah seekor gorila jantan yang hidup di Pusat Primata Schmutzer. Kimbo didatangkan  langsung dari Afrika. Gorila ini berusia 17 tahun dengan berat badan 170 kilogram. Kimbo sangat suka makan buah-buahan dan pada saat Mari berkunjung, Kimbo sedang memakan kurma.

Setiap tahunnya terutama pada musim libur lebaran, TMR dibanjiri pengunjung yang tak hanya berasal dari Jakarta. Pada tahun 2011, puncak kunjungan terjadi pada H+3 lebaran.

Pada tahun ini, menurut Adnan Ahmad, Plt. Kepala Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) TMR, prediksi puncak kunjungan juga akan kembali terjadi pada H+2 atau H+3 lebaran.

"Untuk mengantipasi lonjakan pengunjung pada saat libur lebaran, kita sudah mempersiapkan berupa keamanan tempat wisata dengan petugas pada titik-titik tertentu dan pintu-pintu masuk yang dibuka untuk kunjungan." kata Adnan.

Ragunan, Tempat Wisata Favorit Warga Jakarta

AppId is over the quota
KOMPAS/IWAN SETIYAWAN Pengunjung berinteraksi memberi pakan sayuran pada jerapah koleksi Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Minggu (8/5/2011). Berlibur di kebun binatang selain untuk berekreasi juga dapat mengajarkan anak-anak berinteraksi dan belajar dunia satwa.

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengisi libur Lebaran, sudah dipastikan tempat wisata akan dibanjiri oleh wisatawan, salah satu tempat yang menjadi favorit warga Jakarta ialah Taman Margasatwa Ragunan.

"Salah satu pilihan masyarakat datang ke Ragunan ini karena biaya masuknya yang murah dan sangat menjangkau untuk masyarakat luas," ungkap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu dalam kunjungannya ke Taman Margasatwa Ragunan, Rabu (15/8/2012).

Kunjungan Menparekraf terkait persiapan obyek wisata tersebut menyambut libur Lebaran.

Pada kesempatan itu, Mari mengimbau bahwa obyek wisata yang ada haruslah berorientasi pada wisata keluarga, yang membuat masyarakat nyaman berada di dalamnya.

"Dari kecil pasti kita semua pernah diajak ke Ragunan, termasuk saya, karena tempatnya yang nyaman, berupa taman-taman dan bisa ngeliat hewan-hewan," lanjutnya.

Kerena itu, untuk menciptakan ruang nyaman bagi masyarakat, tambah Mari, pengelola obyek wisata haruslah mengingat Sapta Pesona yang meliputi kebersihan, keamanan, tertib, sejuk, indah, ramah, dan yang terpenting penuh kenangan.

Dengan hal-hal tersebut, akan menciptakan pengunjung tinggal lebih lama di tempat wisata. "Dengan tinggal lebih lama, sehingga mereka mengeluarkan biaya untuk makan, minum, beli souvenir, salah satu keuntungan juga buat obyek wisata," katanya.

Namun yang tak kalah penting bagi obyek wisata ialah tersedianya rambu-rambu sebagai penunjuk lokasi untuk memudahkan wisatawan yang berada di tempat wisata.

"Rambu yang berisi informasi, tata tertib, keamanan, pelayanan itu harus tersedia pada obyek wisata." ungkap Firmansyah Rahim, Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenparekraf.

Selain itu, menurut Rachmat Sutiono, Pembina Asosiasi Keluarga Indonesia, hal terpenting dalam menghadapi tingginya kunjungan wisatawan ialah terkait masalah keamanan.

"Keamanan lahan parkir maupun keamanan pengunjung di dalam tempat wisata menjadi hal yang harus diperhatikan," katanya.

Thursday, August 23, 2012

Hangatnya Ramen Gerobakan untuk Berbuka

AppId is over the quota

KOMPAS.com - Ramen sedang naik daun di Bandung, Jawa Barat. Mi khas Jepang tersebut hadir di buku menu restoran-restoran Jepang.Tak hanya restoran yang ada di mal ataupun restoran kelas atas, ramen juga tersedia di kedai-kedai ramen rumahan sampai gerobak ramen pinggir jalan.

Nah, salah satu gerobak ramen yang bisa dicoba ada di Jalan Cimanuk 1A. Gerobak ramen tersebut sebenarnya baru saja membuka lapak di pinggiran Jalan Cimanuk, tepat di pertigaan antara Jalan Riau dan Jalan Cimanuk. Baru sekitar dua bulan. Walau tergolong baru, penikmat ramen itu lumayan banyak.

"Sebelum bulan puasa, sehari bisa jual 80 sampai 100 porsi," ungkap Boy, pemilik Gerobak Ramen, saat ditemui Kompas.com, baru-baru ini.

Sesuai nama warungnya yang sederhana yaitu “Gerobak Ramen”, begitu pula penampilannya. Gerobak kayu dengan nuansa umbul-umbul dan lampion kertas warna merah bertuliskan huruf Jepang. Beberapa kursi plastik dan meja panjang. Begitu khas, sekilas seperti gerobak ramen di Jepang.

Ya, di Jepang sendiri, ramen kerap dijual berkeliling dengan gerobak. Seperti pedagang mi ayam di Indonesia. Bedanya, mangkuk ramen biasanya berukuran besar karena menampung kuah yang banyak.

Tak hanya tampilannya, menu di Gerobak Ramen tak kalah sederhana. Hanya ada tiga menu tersedia, membuat pelanggan mudah menentukan pilihan. Ada ramen miso, ramen wakame, dan ramen tom yum.

Menu yang terakhir disebut memang terinspirasi dari Tom Yum, sup khas Thailand. Rasanya pun cocok di lidah orang Indonesia yang doyan pedas, ada sensasi pedas dan asam pada kuahnya. Disajikan panas dan berpadu dengan mi ramen yang tebal dan lembut, rasanya pun jadi menyegarkan.

Sementara, ramen miso menggunakan kuah yang terbuat dari pasta miso. Miso terbuat dari fermentasi kacang kedelai dan merupakan bahan masak khas Jepang. Miso berbentuk pasta dilarutkan untuk menjadi sup atau kuah kaldu.

Sementara ramen wakame menggunakan bahan rumput laut. Kuah mi dihasilkan dari rebusan rumput laut. Ya, Jepang memang penggila rumput laut. Hasilnya adalah rasa kuah yang gurih dengan selintasan rasa manis, dan beraroma asin laut.

Di bagian atasnya diberi tebaran nori atau rumput laut lembaran yang telah dicincang. Saat menyantap ramen wakame, selintas seperti menyeruput kuah ikan dengan rasa dan aroma tak terlalu kuat. Cocoklah untuk Anda yang lebih suka mi polos tanpa karakter rasa kuah yang mendominasi.

Agar semakin nikmat, Anda bisa pesan tambahan topping sebagai teman ramen. Tambahan tersebut bisa berupa potongan daging, potongan chicken katsu atau ayam berbalur tepung yang digoreng khas Jepang, dan naruto yang terbuat dari olahan ikan.

Harga ramen pun sangat terjangkau. Untuk ramen miso dan ramen wakame diberi harga Rp 10.000, sementara ramen tom yum seharga Rp 12.000. Untuk tambahan topping berupa ayam katsu, naruto, dan daging sapi, masing-masing diberi harga Rp 5.000.

Menurut Boy, gerobak ramen buka dari sekitar jam tiga sore sampai jam 10 malam. Ia menuturkan selama bulan puasa, penjualan memang mengalami penurunan. Biasanya pembeli membeli ramen untuk dibungkus dan akan disantap sebagai hidangan berbuka puasa.

Tips Menghindari Penipuan Saat Liburan

AppId is over the quota
KOMPAS/LUCKY PRANSISKA Wisatawan lokal dan mancanegara memadati lokasi wisata Kawah Putih di Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (26/2/2012). Bandung Selatan memiliki potensi wisata yang besar, namun tidak didukung dengan infrastruktur yang memadai, termasuk lokasi Kawah Putih tersebut.

KOMPAS.com – Entah menggunakan jasa biro perjalanan wisata ataupun merancang sendiri perjalanan wisata, penipuan kerap menghantui wisata Anda. Jika tak waspada, liburan yang menyenangkan malah bisa berubah menjadi mimpi buruk.

“Kami pesan lewat online, sudah lunas. Begitu tiba, kami dipindah ke hotel rekanan karena katanya hotelnya penuh. Kami nggak diinfo itu sebelumnya,” cerita Vega saat menuturkan pengalamannya merasa tertipu ketika berwisata di Kamboja.

Pengalaman Vega mungkin hanya satu dari pengalaman buruk merasa tertipu saat melakukan perjalanan wisata. Nah, agar terhindar dari penipuan oleh oknum-oknum nakal, berhati-hatilah saat merencanakan wisata Anda. Berikut beberapa kiat untuk menghindari penipuan saat berwisata.

Periksa biro perjalanan wisata yang Anda gunakan. Sebaiknya, gunakan biro perjalanan wisata yang memiliki reputasi baik. Minimal, pilih biro perjalanan wisata berdasarkan rekomendasi teman atau kerabat yang sudah pernah menggunakan biro perjalanan wisata tersebut.

Cek dengan seksama paket wisata yang mereka tawarkan, termasuk akomodasi dan transportasi yang digunakan. Tanyakan secara detail harga paket yang ditawarkan termasuk biaya tambahan yang mungkin akan keluar di saat perjalanan dan tidak masuk dalam harga paket.

Beberapa biro perjalanan wisata juga menawarkan paket wisata yang terkesan murah. Namun, peserta wajib mengikuti tur yang telah ditentukan. Hanya saja, terkadang tempat wisata yang dikunjungi berupa toko-toko alias mengarahkan peserta tur untuk berwisata belanja.

Biro perjalanan wisata akan mendapatkan komisi dari pembelian yang peserta tur lakukan. Bila Anda memang penggemar wisata belanja, hal ini tentu tak masalah. Jika tidak, sebaiknya perhatikan kembali tempat-tempat tur yang telah dirancang oleh biro perjalanan wisata.

Cek kembali tiket yang sudah Anda pesan. Beli tiket untuk transportasi umum seperti pesawat terbang, kereta, dan bus, melalui agen atau penjualan resmi. Hindari pembelian melalui calo, selain harga lebih mahal, bisa jadi tiket yang dijual adalah palsu.

Periksa tanggal dan tujuan tiket yang Anda beli, apakah sudah benar dan sesuai. Juga sesaat sebelum keberangkatan, pastikan ke pihak perusahaan transportasi mengenai jadwal keberangkatan apa masih sesuai dengan jadwal semula.

Gunakan asuransi perjalanan. Perjalanan ke luar negeri untuk beberapa negara seperti Eropa, memang mengharuskan pelancong asal Indonesia memiliki asuransi perjalanan sebagai syarat permohonan visa.

Namun, tak ada salahnya untuk perjalanan jauh ataupun wisata dalam waktu lama, Anda menggunakan asuransi perjalanan. Hal ini diperlukan agar Anda bisa mengantisipasi jika mengalami kecelakaan ataupun sakit di perjalanan.

Selain itu, asuransi perjalanan juga dapat membantu Anda jika terjadi kehilangan sampai kejadian pesawat yang delay. Hanya saja, tetap pilih asuransi perjalanan terpecaya dan direkomendasikan kenalan Anda. Selain itu, ketahui apa saja yang ditanggung oleh asuransi Anda.

Misalnya, asuransi perjalanan menanggung biaya rumah sakit selama Anda di destinasi wisata. Tetapi, jika terjadi kecelakaan yang menyebabkan Anda perlu dilarikan ke rumah sakit, apakah asuransi juga menanggung biaya ambulans.

Membayar dengan uang tunai. Sebaiknya bawa saja uang tunai secukupnya. Hal ini agar menghindari kemungkinan Anda mengeluarkan biaya melebihi rencana semula. Kadang, pelancong tergiur berbelanja dengan kartu kredit sebab lebih praktis dan penawaran promo yang menggiurkan.

Takut-takut, jika tak jeli, bisa-bisa tagihan Anda di bulan berikutnya menjadi sangat tinggi. Karena itu, pastikan promo yang diberikan kartu kredit sebelum menggunakannya. Termasuk penggunaan kartu kredit untuk diskon menginap di hotel.

Menukar uang. Jika ke luar negeri, sebaiknya membawa uang dalam bentuk dollar AS. Lalu tukarkan ke mata uang setempat di money changer terpercaya setiba Anda di negara tujuan. Bisa pilih bank atau tempat yang bertanda sebagai tempat penukaran resmi.

Hindari menukarkan uang Anda di bandara atau money changer yang padat turis, biasanya di tempat-tempat ini uang Anda akan dihargai murah. Mau praktis bisa saja melalui ATM, ketahui dulu jaringan yang digunakan bank tempat Anda menyimpan uang.

Pilih hotel dengan reputasi tinggi. Jangan langsung percaya dengan foto yang ditampilkan situs suatu hotel. Gunakan rekomendasi dari kenalan yang mengenal daerah tersebut mengenai reputasi hotel tersebut.

Cara lain adalah membandingkannya dengan reputasi di beberapa situs wisata. Selain itu, pemesanan jika memungkinkan langsung ke pihak hotel tanpa menggunakan perantara pihak ketiga. Jika menggunakan pihak ketiga, pesan melalui biro perjalanan wisata terpercaya.

Bila, pemesanan dengan kartu kredit melalui situs-situs pemesanan hotel, pastikan harga diskon yang diberikan memang sesuai. Beberapa kasus penipuan menyebutkan harga yang ditawarkan dalam situs tidak sesuai dengan tagihan kartu kredit yang datang di kemudian hari.

Jangan mudah percaya dengan orang asing. Berkenalan dengan orang baru yang Anda temui saat perjalanan memang seru. Namun, tetaplah waspada. Mungkin, Anda sekadar berkenalan untuk bertanya arah.

Jangan terlalu bergantung pada orang yang baru Anda kenal. Tetap waspada, jangan sampai Anda dibawa ke tempat yang mencurigakan ataupun tempat-tempat sepi. Waspada juga barang-barang yang Anda bawa selama perjalanan.

Sewa mobil ataupun taksi. Kenali tarif rata-rata penyewaan mobil di destinasi yang Anda tuju. Beberapa penyewa mobil bersikap nakal dengan memberikan tarif sewa jauh di atas rata-rata jika Anda tak tahu kisaran harga.

Begitu pula taksi yang akan Anda tumpangi. Gunakan taksi dengan argometer dan naik taksi yang memiliki reputasi baik di daerah tersebut. Anda bisa tanyakan pihak hotel untuk taksi apa yang bisa dipercaya di daerah atau negara tersebut.

Teliti harga diskon yang ditawarkan. Tergoda dengan potongan harga yang ditawarkan toko-toko setempat? Atau, harga murah yang dibandrol toko? Pastikan apakah produk yang dijual layak.

Ada baiknya periksa terlebih dahulu potongan harga yang diberikan tersebut. Anda perlu tahu harga normal barang tersebut. Di beberapa toko, terkadang membuka bungkusan berarti membeli, walaupun Anda sekadar ingin melihat kondisi barang. 

Baubau Sangat Kaya Obyek Wisata

AppId is over the quota
KOMPAS/HERPIN DEWANTO PUTRO Salah satu sudut di dalam Benteng Wolio, Kota Bau-Bau, Sulawesi Tenggara, Kamis (17/6/2010). Sebagian besar rumah di dalam benteng ini terbuat dari kayu dan dibangun tanpa menggunakan paku besi. Rumah-rumah itu hanya dihuni keturunan keluarga yang pernah bekerja di Keraton Buton.

JAKARTA, KOMPAS.com - Kesultanan Yogyakarta, Cirebon, dan Solo mungkin sudah tak asing didengar. Ketiganya merupakan kesultanan termahsyur di Pulau Jawa. Namun, kesultanan di Indonesia tidak hanya ada di Pulau Jawa tetapi juga di pulau seberang, salah satunya Sulawesi tepatnya di Provinsi Sulawesi Tenggara. Di Sulawesi Tenggara yaitu di Pulau Buton, masih berdiri kesultanan yaitu Kesultanan Buton Baubau.

Ukus Kuswara, Plt.Dirjen Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dalam jumpa pers Festival Keraton Nusantara, di Newseum Cafe, Sabtu (11/8/2012) lalu, mengatakan bahwa Kesultanan Baubau memiliki historis yang sangat tinggi yang melahirkan identitas budaya setempat.

"Kearifan lokal, seni budaya dan keraton kerajaan itu menciptakan disiplin yang luar biasa, menciptakan kesenian sendiri untuk melahirkan identitas," katanya.

Budaya kesultanan di Baubau sangat menonjol, dengan pemerintahan kesultanan bukan berdasarkan keturunan, sehingga Baubau tidak punya istana megah sebagai lambang kekuasaan sultan.

"Terkait dengan budaya raja-raja disana, berbeda dengan di tempat lain. Di tempat lain raja turun-temurun sehingga ada istana, di Baubau tidak ada istana raja, karena setiap sultan membangun istananya sendiri." tutur Amirul Tamim, Wali Kota Baubau.

Untuk menjadi sultan di Baubau, lanjut Amirul, adalah dengan dipilih oleh suatu majelis yang dinamakan silabona. Setiap bakal sultan telah dicermati oleh majelis ini sejak dalam kandungan, bagaimana perilaku dan perangainya.

Hukum yang berlaku di Baubau ialah mutlak, tidak memandang darimana ia berasal. Jika seseorang melakukan kesalahan, maka ia akan diberikan hukuman sesuai dengan hukum yang berlaku.

"Bila Sultan bersalah langsung dihukum. Dalam catatan sejarah kita ada yang dihukum mati karena melanggar sumpahnya," kata Amirul.

Baubau memiliki benteng yang telah ditetapkan oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai benteng terluas di dunia, serta alam yang menakjubkan.

"Di depan kota Baubau terdapat terumbu karang yang tidak kalah dengan di tempat-tempat lain dengan tingkat keindaan yang bervarasi," katanya.

Selain itu, tambah Amirul, terdapat pula hutan Labusano yang dihuni ular kobra serta baragam keanehan di dalamnya.

Tak perlu khawatir untuk berkunjung ke Baubau, karena terdapat banyak transportasi menuju kesana. Menurut Amirul, penerbangan ke Baubau dapat dilakukan lewat Makassar maupun Kendari. Dari Makassar tersedia 6 kali penerbangan, dan 11 kali penerbangan dari Kendari.

Jika ingin melewati jalur laut, dapat lewat Kendari disambung dengan kapal cepat selama 4 jam, dengan disajikan pemandangan menakjubkan berupa pegunungan dan hamparan laut. Obyek wisata Baubau cukup kaya, lautnya menyimpan keindahan biota yang menggugah untuk diselami.

"Ada beberapa spot menyelam terbaik di Baubau. Bila menyelam, ditemani ikan hiu dan barakuda. Serta ada pula gua yang hanya dapat dilihat dengan diselami, berkedalaman 30 meter, didalamnya terdapat keramik yang tersusun rapi, bernama Gua Moko," ungkap Amirul.

"Uniknya, di tengah kota Baubau, kapal besar Pelni dapat menyandar, bukan di pelabuhan di pinggir pantai," tambah Asfarinal, Direktur Eksekutif Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI).

Menurut Amirul, Di Baubau juga terdapat Kampung Bali, semua orang Bali dengan berpakaian adat Bali.

"Di Baubau juga terdapat Bali, namun di Bali tidak ada Baubau," tambah Amirul.

Wednesday, August 22, 2012

Promosikan Bambu Lewat Festival Musik Bambu

AppId is over the quota
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA Anak-anak bermain angklung pada peresmian Festival Dunia Bambu di Museum Jawa Tengah Ronggowarsito, Kota Semarang, Senin (10/8/2009). Pada festival tersebut, selain menampilkan sisi ekonomis bambu sebagai benda kerajinan, ditampilkan pula kesenian yang berbasis bambu.

JAKARTA, KOMPAS.com - Penggemar musik mencatat agenda wisata yang satu ini. Festival Musik Bambu akan kembali digelar selama dua hari, tepatnya di tanggal 1-2 September 2012.

Tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang biasa diselenggarakan di Bandung, Jawa Barat. Festival Musik Bambu 2012 akan berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) di Jakarta. Ajang ini diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

"Ini sudah keenam kalinya, kami menginisiasi Festival Musik Bambu. Tahun ini akan muncul banyak sekali, ada sekitar seribu jenis musik bambu dan beberapa dikolaborasikan dengan musik modern," jelas Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar pada jumpa pers di Jakarta, Rabu (15/8/2012).

Menurutnya, Festival Musik Bambu diselenggarakan dengan tujuan agar bambu bisa semakin terangkat. Baik dari segi pemanfaatan oleh orang Indonesia, maupun dikenal mancanegara.

Tahun ini, lanjut Sapta, juga akan diangkat unsur kuliner yang berhubugan dengan bambu, kerajinan dari bambu, aneka peralatan dari bambu, serta tentu saja musik dari bambu. Beberapa makanan yang berhubungan dengan kuliner jika dihubungkan bambu sebagai alat masak ataupun pendukung masakan seperti lemang, putu, dan sate.

Selain itu ada pula jenis kuliner seperti nasi jaha di Manado maupun makanan yang menggunakan bahan rebung. Sapta menuturkan rebung banyak yang merupakan produk ekspor dari China dan Taiwan dan laku keras di Eropa.

"Tapi yang utama adalah musik bambu tradisional yang bisa berkolaborasi dengan musik modern," tutur Sapta.

Para musisi yang akan tampi di antaranya Balawan, Dwiki Darmawan, sampai Katon Bagaskara. Musisi asing dari Jepang dan Filipina juga turut hadir dalam acara musik tersebut. 

Berita Foto: Taj Mahal Lambang Cinta Abadi

AppId is over the quota

India tak hanya punya film Bollywood. Walau film-film produk Bollywood sudah banyak dikenal, negara yang teletak di Asia Selatan ini juga punya bangunan berarsitektur muslim-India yang termasyhur yaitu Taj Mahal.

Terletak di Agra, Negara Bagian Uttar-Pradesh, Taj Mahal merupakan wujud cinta yang dalam dari seorang suami Shah Jahan atas istrinya Arjumand Banu Begum atau Mumtaz Mahal. Bangunan ini dibangun selama 22 tahun (1630 - 1653).

Bumbung, kubah dan menara terbuat dari marmer putih dengan seni mozaik yang indah. Sebanyak 43 jenis batu permata, termasuk berlian, jed, kristal, topaz dan nilam di gunakan untuk memperindah bangunan ini. Bagian dalam bangunan terdapat makam Mumtaz Mahal dan makam Shah Jahan yang letaknya bersebelahan.

Taj Mahal menggbungkan bentuk tradisi seni Persia dan seni Mughal awal. Inspirasi khusus datangnya dari Dinasti Timurid. Saat ini Taj Mahal merupakan salah satu situs Warisan Dunia yang ditetapkan UNESCO.

Tuesday, August 21, 2012

Komunalisme Luhur di Pesisir Papua

AppId is over the quota
KOMPAS/B JOSIE SUSILO HARDIANTO Seorang penari wor sedang melewati batu membara dalam atraksi yang disebut Apen Bayeren. Atraksi itu ditampilkan dalam pembukaan Pekan Budaya Munara Wampasi, awal Juli lalu, di Biak, Papua.

MESKIPUN tanpa bumbu, ikan baronang bakar itu terasa sangat lezat. Bara dan asap dari pelepah dan tempurung kelapa kering memberinya aroma khas yang nikmat. Beberapa pemuda duduk melingkar di sekitar perapian kecil itu.

Tak jauh dari mereka, di tepi pantai berbatu, seorang nenek kurang lebih berusia 65 tahun tengah membersihkan seekor ikan kakap putih yang diterimanya dari mereka.

Ada sembilan ekor ikan diperolehnya dari anak-anak muda itu. Seusai membersihkan ikan tersebut, ia turut menumpangkan kakap putih itu di atas bara perapian.

Dari dalam tas yang disandangnya, nenek itu mengambil dua buah keladi rebus dan diberikannya kepada anak-anak muda itu. Ia mengulurkannya sambil tersenyum riang, menampakkan deretan giginya yang memerah karena kerap memakan sirih-pinang.

Pasir pantai yang hangat dan laut yang menghampar luas melengkapi makan siang sederhana itu.

Snap mor, pesta menangkap ikan belum sepenuhnya rampung digelar di Tanjung Barari, Biak Timur, tetapi karena matahari telah tepat di atas kepala, sebagian warga Biak yang hadir dalam pesta itu beristirahat. Di bawah teduh pohon nyiur, hasil tangkapan dinikmati bersama.

Guyuran air kelapa muda yang diambil dari pohon tempat mereka berteduh serta mengunyah sirih-pinang menggenapi pesta itu. Kebersamaan itu mengingatkan pada kata-kata Nico Morin, seorang staf di Dinas Pariwisata Kabupaten Biak Numfor.

Ekspresi budaya

Snap mor adalah pesta syukur. Semua warga boleh ikut serta menangkap ikan yang terjebak di perairan dangkal dan telah dipagari dengan jala itu. Biasanya, mereka yang lanjut usia tidak ikut aktif menangkap ikan. Dulu para pemudalah yang menyisihkan hasil tangkapan mereka untuk diberikan kepada orang-orang tua itu.

”Saya ingin melihat apakah tradisi itu masih ada. Atau sebaliknya orang sudah tidak peduli lagi dengan orang lain disekitarnya. Pokoknya saya dapat, sudah,” kata Nico.

Kegelisahan Nico dapat dipahami. Meskipun bagi banyak orang, Biak tidak berubah secara fisik, tetapi empasan budaya baru yang terus mengalir ke pulau karang yang dihuni oleh lebih dari 130.000 jiwa itu dapat mengancamnya.

Persaingan ekonomi dengan pendatang dan upaya pemenuhan kebutuhan yang terus meningkat perlahan-lahan dapat mengisap habis potensi alam Biak. Namun, meskipun zaman telah berubah, tradisi itu ternyata tetap hidup.

Buktinya, siang itu mereka yang lanjut usia memperoleh berbagai jenis seperti baronang dan kerapu dari para pemuda atau anak-anak yang turun ke laut. Sebagian ikan itu dibakar dan dinikmati bersama.

Ekspresi budaya itu seolah menegaskan apa yang diungkapkan oleh tokoh adat Biak, Mananwir Yarangga, sebagai syukur. Syukur atas berkat itu, menurut dia, tidaklah dialami sendiri, tetapi bersama dengan semua kerabat dan komunitas.

Pada zaman di mana sikap ’demi aku’ unggul daripada ’untuk kita bersama’ toh nilai-nilai komunal itu tetap terjaga. Bagi Mananwir, nilai-nilai kebersamaan itulah yang, menurut dia, menjadi salah satu unsur penting dalam pesta adat atau biasa disebut munara. Hidup tidak hanya dialami sendiri, tetapi juga dalam intimitas bersama dengan yang lain dan Yang Ilahi.

Simbiosis

Meskipun tinggal bersama di sebuah pulau yang dikelilingi laut dalam, masyarakat Biak hidup dalam dua tradisi, yaitu melaut dan berkebun. Mereka yang hidup di tepi pantai menggantungkan hidupnya terutama pada laut. Sementara mereka yang tinggal di bagian tengah pulau umumnya hidup dari hasil perkebunan sayur-mayur.

Pasar ikan di jantung kota Biak menjadi wujud pertemuan dua tradisi itu. Di sana dijual beraneka macam sayur yang didatangkan dari bagian tengah pulau serta ikan-ikan yang ditangkap oleh para nelayan yang tinggal di pesisir.

Menurut Nico Morin, saat munara digelar, masyarakat Biak biasanya tidak mendatangkan makanan lain yang dibeli dari luar Biak. Ia menjelaskan, dalam munara biasanya masyarakat Biak menyajikan ubi dan sayur- mayur serta sagu yang diambil dari kebun mereka atau dari kerabat mereka di dusun-dusun. Makanan itu dipadu dengan lauk yang diperoleh dari laut entah itu ikan, kepiting, udang, dan penyu.

Boleh jadi pemerintah melihat ekspresi itu tak hanya mengandung nilai-nilai budaya unggul. Di sisi lain, ekspresi itu juga memiliki potensi yang mampu mewakili dan menampilkan wajah Biak yang layak dikenal oleh komunitas masyarakat lainnya.

Saat membuka Pekan Wisata Munara Wampasi, awal Juli lalu, Bupati Biak Numfor Yusuf M Maryen menegaskan, pekan wisata itu diharapkan tidak hanya mempromosikan obyek-obyek wisata unggulan di Biak dan membuka peluang investasi dan kerja bagi masyarakat lokal saja.

Sebagai wilayah yang terdiri dari dua pulau besar, yaitu Biak dan Numfor serta pulau-pulau lain di sekelilingnya, kawasan itu memiliki lokasi wisata laut yang luar biasa. Sebut saja Pantai Bosnik yang berada di timur kota Biak. Pantai itu berhadapan dengan Pulau Owi yang semasa Perang Dunia II menjadi basis militer dan armada udara tentara sekutu.

Lalu Pulau Padaido yang memiliki koleksi terumbu karang yang tergolong indah. Tak hanya itu, di beberapa lokasi penyelaman, dapat ditemukan pula reruntuhan mesin-mesin perang yang ditinggalkan sekutu.

Di Biak juga terdapat beberapa lokasi wisata yang menarik, seperti Goa Jepang dan Taman Anggrek. Di sisi lain, Biak berada pada 0055’-1027’ LS memiliki potensi ekonomi sebagai basis peluncuran satelit. Basis itu menggunakan landasan pacu Bandara Frans Kaisiepo untuk menerbangkan pesawat yang mengangkut pesawat ulang-alik. Namun, hingga saat ini terkait hal itu belum ada kepastian.

Tampaknya Pemerintah Kabupaten Biak mencoba melihat peluang lain, yaitu promosi wisata terutama kelautan sebagai sarana mengembangkan kemandirian wilayah. Karena disadari potensi itulah yang menjadi basis hidup masyarakat Biak sendiri. Turun-temurun mereka bergaul akrab dengan laut dan menjadikan laut sebagai bagian integral hidup mereka.

Lebih dari itu, pekan wisata itu dapat menjadi sarana untuk melestarikan nilai-nilai unggul masyarakat Biak. Salah satu hal menarik dalam upacara pembukaan pekan wisata itu, ditampilkan atraksi apen bayeren. Atraksi itu mempertunjukkan beberapa penari wor berjalan tanpa alas kaki di atas batu karang yang telah membara.

Sebelum melintasi hamparan baru membara itu, para penari itu hanya mengolesi telapak kaki mereka dengan minyak. Pukulan tifa dan nyanyian dari para penari lain membuat suasana seolah menjadi mistis.

Menurut Yusuf M Maryen, atraksi itu pernah ditampilkan di Bali dan mengundang decak kagum penonton. Namun, bagi Yusuf, yang layak disimak dari atraksi itu adalah situasi hati di penari. ”Tidak boleh ada rasa sombong, orang yang melakukan harus berhati bersih,” ujarnya.

Simbiosis pantai-gunung sebagaimana diperlihatkan dalam pesta snap mor dapat ditemukan pula dalam simbiosis antara promosi wisata dan pelestarian nilai budaya. Pada satu sisi potensi itu tidak hanya dimaknai melulu secara ekonomis, tetapi berharga dalam relasi sosial-kultural. Namun itu tidak mudah.

Menurut Mananwir Yarangga, kekayaan ekspresi budaya itu tidak dapat dikembangkan jika hanya menampilkan aksesori seni saja. Ia mengatakan, jika dalam Pekan Wisata Munara Wampasi ditampilkan drama atau fragmen tentang pesta perkawinan, sebaiknya pesta tersebut disajikan asli.

Mananwir berharap, dengan menghidupkan lagi kekayaan budaya lokal, nilai-nilai lain yang terkandung di dalamnya dapat turut dilestarikan. Masyarakat kembali bersama-sama mengalami peristiwa budaya itu, dan mencecapi nilai-nilai luhur nenek moyang mereka. (B JOSIE S HARDIANTO)

Get ready, there are 1 Billion Tourists by 2012

COMPASS/FERGANATA SENSES RIATMOKO Tourists from Netherlands buy Blangkon in Yogyakarta Palace, Yogyakarta, Thursday (26/7/2012). During the month of Ramadan, visitors of Yogyakarta Kingdom dominated by foreign tourists by number range 600 visitors per day while domestic tourists descend from at least 1500 visitors a day to about 300 visitors a day. COMPASS/HERU SRI KUMOROWisatawan down the road enjoying foreign ships and labour activity in the ports of loading and unloading goods Sunda Kelapa, Jakarta, Friday (20/7/2012). The Government is optimistic the target 8 million foreign tourists visited Indonesia optimistic achieved. In addition to relying on the conventional tourist attractions such as beaches, temples, museums and cultural attractions, the rise of the concert artist abroad also encourage foreign tourist arrivals. COMPASS IMAGES/NI LUH MADE FTuris foreign capture Dance EARTH War at Lake Sentani, Jayapura Festival, New Guinea, on Tuesday (19/6/2012). COMPASS/DEDI MUHTADISejumlah Germany tourist tour guide dressed in typical delivered custom Dragon walk in Kampung Adat Dragon early may 2012.

JAKARTA, KOMPAS.com — try to imagine this number, in 2012 predicted there are 1 billion international tourists. It means 1 billion people across the country doing the movement on this earth to pelesiran.

Secretary-General of the Ministry of tourism and Creative Economy (Kemenparekraf), Wardiyatmo, said that by 2030, the number of international tourists are predicted to reach 1.8 billion people.

"This means for 18 years, its growth almost doubled," he said while delivering on the tourism sector exposure in the G-20 and T-20 forum told reporters in Jakarta, Monday (14/8/2012).

He explained that in the G-20 forum in Mexico on 18-19 June 2012, tourism discussed as one of the sectors that has an important contribution to job creation, economic growth, and a decent livelihood.

"This year is a milestone (milestone) for a global government tourism, of course also for our own," said Wardiyatmo.

In the G-20 forum that discussed the key role of tourism to the economy of a country. Indonesia itself being the only ASEAN member countries that joined in the G-20. Like Wardiyatmo, expressed the G-20 is a forum for global economic cooperation.

"Maju-mundurnya of the world are determined by the G-20 forum. A representation of G-20 GDP (gross domestic product) for 80 percent of world trade, "he added.

Interestingly, in this forum, tourism is viewed essential and gives the role not only on the world economy, but also of the world civilization. Thus, the effect on tourism economy growth, alleviating poverty, providing employment, and preserving the environment.

Meanwhile, in the T-20 forum or forum of Tourism Ministers of the G-20 was discussed a few important points, such as the deal that tourism is an industry that first emerged from the crisis.

Tourism, further Wardiyatmo, able to restore the situation is considered to be a country pascakrisis, such as crisis, economic crisis, natural and political crisis. In addition, tourism also contributes to the development of tourism infrastructure and services that can benefit the local community.

"We see examples of Disneyland in United States. It was just a tourist attraction, but developed its infrastructure into tourist destinations, complete with a restaurant that continues to grow, then a hotel, and another, "take apart Wardiyatmo.

Indonesia has set its target through Kemenparekraf foreign tourists visit in 2012 by 8 million visits. As for the target in 2013, added Wardiyatmo, planned for 9 million visits. For instance, the number of international tourist visits to ASEAN in 2011 reach 77.1 million visits. $ 7.6 million of whom visited Indonesia.

Terciprat Kecipak Kibasan Catfish in the Chao Phraya River

An AFTERNOON with wonderful breezes breezes blow in the wind. The Sun no longer garang with sting brightly. About 30 people are already preparing to board a boat at the dock of kelotok. An atmosphere that is more fitting to sail the charm of Chao Phraya River.

Chao Phraya River is a river which crosses Bangkok, Thailand. Those who down the Chao Phraya River is a tourist company with the departure point of the Indonesia River City. At around 5 pm, the journey begins to enjoy the panoramic view of Bangkok from the River.

On the banks of the River a number of stately homes that look is an investment among incumbents. House prices in the region have always been soaring every year. Visible are the headquarters of the Royal Navy or the Royal Thai Navy Thailand Headquarter.

Among the places on the banks of Chao Phraya River, the most interesting of course high temples such as Wat Arun, Wat Kalayanamitr, Wat Mahathat Yuwaratrangsarit and. On the banks of Chao Phraya River there are many temples, including the ones her age already centuries.

For instance, in Bangkok alone there are around 200 temples and some teetering on the edge of rivers. Most attractions that lure hordes of fish catfish who gathered around the dock in front of the temples. The tourists were given a chance to feed the catfish.

Seems to know that every ship that docked marks meals have arrived, catfish-catfish up to big sekuruan adult arm instantly swarmed. Tourists can buy fresh bread from the driver of a boat with cheap price of only 20 baht or about Rp 6,000 per pillow.

In an instant, a small catfish to besa r hunt pieces of bread are thrown. Some fish to gobble the bread until such beringas terciprat water everywhere, including in the direction of the boat. Tourists are exposed to a torrent of water but also screaming snickering. The river water is browned but not dirty.

Instead of the public do not like Thailand catfish. But, the fish that was in front of monasteries, said Nita (38), a tour guide who led an Entourage of tourists. There is no society that dare consume fish that live in front of the monasteries. Therefore, feeding the fish can instead be regarded as goodness.

The Chao Phraya to the area nearly equal to the splitting of Jakarta. It's just that, Charo Phraya. Length of the Chao Phraya River about 360 kilometers (miles) wide along the Bangkok was estimated to be about 350 meters. Government of Thailand is very jelly utilizes the River as a tourist spot.

Pelesir sail the Chao Phraya River not only could do the boat. The width of the river also allows for skipping cruises. If you want to use a wooden boat that can carry approximately 40 passengers, fares carternya of 1,000 baht or about Rp 300,000 for two hours.

Meanwhile, the cruise ship passenger fares more convenient, including dinner and travel approximately 1.5 hours, amounting to 1,200 baht or $ 360,000 per person. Anyone who is stopped, presumably be struck a scenic Chao Phraya River which if translated freely, meaning River of the Kings.

Monday, August 20, 2012

Queen Of Flowers Is Expected To Promote Tourism, Tomohon

TOMOHON, KOMPAS.com – the Queen of Flowers 2012 selected just on the implementation of the "International Flower Festival Tomohon" (TIFF), can promote tourism in Tomohon, North Sulawesi.

"Looking ahead we hope the Queen of flowers selected could do such a thing, can further promote the tourism potential of Tomohon," said the head of Tourism and Creative Economy (Disparekraf) Tomohon, Gerardus H, Tomohon Mogi, Monday (14/8/2012).

Gerardus says, tourism potential that exists in this town pretty much of these traditional dances, the natural beauty of lakes, waterfalls and even landscapes, historic cultural heritage, typical beauty to noticeably florikultura in other areas.

Promotional roles made Queen of flowers is becoming more important for siphoning off foreign tourists and domestic tourists come to Tomohon, thus giving the city and multiefek for the economy economic empowerment community and businessmen. "They do a promotion, by themselves they introduce as a town of Tomohon Interest both in Indonesia and abroad," he said.

According to Gerardus, before a participant was confirmed as the Queen of flowers, they are tested on the understanding of the Government tourism, General knowledge and knowledge of specific interest and Tomohon.

Gerardus strength tourism industry is heavily dependent on how strong, well-planned and continuous promotional activities to introduce more potential-potential tourism in Tomohon, so visit tour to the city is increasing every year.

"We also hope the promotional tours undertaken in the implementation of the third of this year's TIFF could siphon domestic and foreign interest in tourists coming to Tomohon," harapnya.

On the implementation of the contest Queen of TIFF 2012 Interest in Tomohon, was elected Queen of Flowers is Sisca V Iskandar, Messenger of Padang, West Sumatra.

Culinary in the Northern theater of Yogya

COMPASS/FERGANATA SENSES RIATMOKO place of business of the culinary in Yogyakarta, more and more popping up in some places, one of them on the road, Thursday Palagan Tentara Pelajar (9/8/2012).

Budi Suwarna

FIVE years ago, the road still flanked Palagan Tentara Pelajar and rice fields. Today, the various restaurants flanking a narrow road in the Regency of Sleman, Yogyakarta special region, it is. The area used to be silent now becomes crowded.

Enter the Path, we entered the Theater as a complex maze of restaurants that are growing. On the left the road about four kilometers in length that stands the great restaurants, among other things, Pecel Solo, Sasanti, Ikan Bakar Cianjur, Taipan, Suki Naniek Resto, were subjected to stone Njajah DESA Milang Kori, Cardamom, Klezmer, Sea Paripari, Sego Abang Bale Kedhaton, Crushed Chicken, Vegetable, Extraordinary village of Dae Jang Geum, Seasoning rice Pecel Yu Djawa, Sri, and Family Restaurant Asfira. Beyond that, there are dozens of classy dining place to eat there.

Not only grow on the side of the road, but the restaurant even penetrated to the paving that used to be the most silent in villages in the Sub-district Ngaglik. Grilled fish restaurants in Jimbaran Bali and beef, for example, grew up in the area of paddy fields and sugar cane fields. To achieve the second restaurant, we had to turn off the road and entered the village Sites are cramped.

Down the street from our Theater, Tuesday (31/7/2012), when the shadows of Mount Merapi volcano in the North began to sink behind the night. This area really has changed. Pieces of rice fields turned into restaurants and housing. Kerlap-kerlip thousands of fireflies have replaceable light thousands of neon lights are much brighter. The Aroma of rice paddy mud renamed aroma spice has evaporated from the kitchen-kitchen restaurant and eating House.

That night, we stop by the Restaurant were subjected to stone a natural conception of Njajah DESA Milang Kori. The restaurant can accommodate over 200 people at the same time it passed Time Buntung — a tributary from the source in the Trasi Merapi mountain. Lodges built overlooking the place to eat the edges still lush times by trees. Lights glow a soft yellowish presents an atmosphere of calm.

The Menu we select that night is the sweet dates, carp and flavorful spices. There is also a plate of fried shrimp in salted egg savory wrap. The second menu is suitable when consumed with chili sauce, sautéed vegetables, and warm rice. More Menu quite interesting. There are various marine fish with fresh fruits, assorted sauces ranging from papaya, oranges, strawberries, grapes, pineapple, young coconut, and mango. It was crowded, savory, sweet, and sour.

Another time, we stopped at the restaurant Solo thick with Pecel atmosphere. Building joglo wooden restaurant is filled with intricate carvings. The Menu is presented, among others, pecel kampung bersaus peanut or sesame. The second menu that when consumed with luscious jerked, fried chicken, and rempeyek.

If you want to taste dash of Bali in the middle of the countryside of Sleman, you could opt for grilled fish Restaurants in Jimbaran. You can eat various marine fish with sambal matah typical Balinese consisting of sliced raw shallots, Lemongrass, chilies, vegetable oil, lime juice and fresh nan.

If you are bored with the menu, you could choose a restaurant that provides a menu of Western Japan, Korea or Thailand.

Culinary Center

So, the area that is now the center of rural new culinary in North of Yogyakarta city. A similar phenomenon also occurs in the region previously Seturan, Sleman, which were once rice acreage and has now turned into a culinary Center and the young man's hangout.

Thomas Soegiarto, owner of Gus were subjected to stone Njajah DESA Milang Kori, say, restaurants began to grow in the region since the five annual Street Theater. "Slowly the area also became a new culinary Centre," said Thomas, who founded the Njajah DESA Milang Kori were subjected to stone in 2006.

Previously, he had been twice to open restaurants in other areas, but both are bankrupt. "After I go on the road, the restaurant business Sites I smoothly," said Thomas.

That night, Thomas and their employees are busy serving hundreds of people coming in for breaking the fast. All the places to eat in the restaurant owned by Thomas has been occupied by guests. "An atmosphere like this take place starting the second week of the month of fasting each year. Its peak is usually on the day of the second and third when many incoming Lebaran pemudik Yogyakarta. Customers really membeludak, and we often panic, "said Thomas.

I was so membeludaknya, last year, Thomas had to implement open systems up close. He opened the gateway when seating is still available in the restaurant. If the seat is fully all, he soon shut the gate restaurant.

Other restaurants are generally also invaded thousands of guests during the fasting month and Idul Fitri holidays. Palagan Road area will be a "theater" or "battlefields" thousands of people are fighting over where to eat.

Sunday, August 19, 2012

PHRI: Culinary Package Increase Hotel Occupancy

Kompas.com/Ni Luh Made Prithvi f. Barbeque station at Sperta, Grand Kemang Hotel.

JAKARTA, KOMPAS.com -Indonesia Hotel and Restaurant Association (PHRI) assess culinary tourism packages in hotels boost occupancy rates potential predicted to be down on the week before the Lebaran 2012.

Chairman of PHRI Yanti Sukamdani, Jakarta, Monday (14/8/2012) predict occupancy rates at hotels across Indonesia over the past week will be down before Lebaran, so it must be with disiasati package offers culinary tours.

"To boost declining hotel occupancy rates in the week prior to lebaran, generally give hotels culinary tours packages," he said.

PHRI since some time ago predicts a week before in the feast, hotel occupancy rates will go down or lonely.

According to culinary tourism packages, Yanti at hotel will be one to boost efforts for effective revenue perpetrators of the hospitality industry in the country. "In addition to offering culinary tourism packages in hotels as well there are some hotel organizes safari Ramadan," he said.

Even so, She stresses, function of MICE (Meeting, Incentive, Conference and Exhibition) in hotels is also still running during Ramadan.

"The Meeting is still because there are things that cannot be undone, there is indeed an event already arrange away the previous day. So the way it stays the way continue to, "he said.

She adds, the overall influence of fasting and lebaran this year along with months of peak season holidays just a little exert influence on the decrease in hotel occupancy rates.

"There's a lot of influence, indeed only to wisnus there is little influence but they are still traveling despite diminished," he said.

Whereas in order to keep it running as usual wisman because generally already do booking away days before their arrival to Indonesia.

Until the first half of this year, noting hotel occupancy rate PHRI throughout Indonesia on average 65 per cent. "Most of the interest is a 2-star hotel, 3 stars, and especially budget hotels, 3 star hotel though and stars 4 remains too high demand," he said.

Manggarai Of Western Styled Into Specific Interest

LABUAN BAJO, KOMPAS.com – dialogue with the various stakeholders of tourism in West Manggarai Regency is initiated by the Foundation and Our Komodo dragon Tourism Management Organization (TMO) Komodo destinations in the Luwansa Hotel, Tuesday (17/8/2012), agreed that the West Manggarai Regency is designed to become a special interest tourism.

The reason is, there is so much diversity and unique culture are scattered in villages. There is a wealth of underwater is very beautiful in the world, there are forested and mbeliling as well as a giant snake cave nature tourism a challenging tourists to enjoy the nature in the West Manggarai Regency.

This is expressed by the head of the regional planning Agency West Manggarai Regency, Benjamin Nanjong, along with Chairman of the Foundation's Governing Our Emmy Hafild Komodo dragon, and Chairman of the TMO Komodo, Manggarai Destinations West as well as a number of actors Anthony Asri-offender tourism, the guide, the master diver and community leaders in Labuan Bajo, Wednesday (15/8/2012).

To go to special-interest Tourism, Zachary Samuel Shem of Foundation Staff We explain the Komodo dragon, human resources of local communities were still low so our duties and responsibilities together to fix human resources from local schools. "The awareness of local communities in the West Manggarai Regency resurrected to sustainability and natural beauty of staying awake as well," he said.

Samuel explains, Manggarai Barat District Government as soon as possible to make regulations to be organized for the sake of tourism revenue for the Government and society. Residents of tourism which gives disadarkan prosperity for themselves.

Yando Zakaria, a consultant at the foundation of our Komodo dragons to go to explain, special interest tourism, the diver-divers trained in order to have a local Diver certification, because local communities residing in the island in the Komodo National Park area know about the existence of the beauty under the sea around the Islands in the Komodo National Park.

While etnomusikolog, Rizaldi Siagian describes native cultures, indigenous songs and dance staging caci must be returned according to its authenticity. "Not long ago I am watching dance performances conducted in caci's one-star hotel in Labuan Bajo in the interest of foreign guests, however, it was not the original dance again," he said.

Siagian explains, tourism opportunities in the West Manggarai Regency in the coming years will be very advanced. "Our common Task to train communities with craft-craft of the original, as well as guests sleep in homestay belonging to residents, the hotel belongs to the local community, local community of diver, a decent, as well as transport ships to Komodo National Park which features the international standards for safety," he explained.

Perpetrators of Tourism West Manggarai Regency, revealed, as much as Getrudis 95 percent of the residents of West Manggarai is the farming community. "How the concept of special interest tourism combined with the farming community. The farming community with a variety of rituals or customs and rituals which are fused with nature, "he said.